Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi turkish coffee (unsplash.com/Kameron Kincade)
ilustrasi turkish coffee (unsplash.com/Kameron Kincade)

Intinya sih...

  • Pilih bubuk kopi Arabica yang super halus untuk tekstur kental dan aroma kompleks

  • Gunakan cezve tembaga asli agar kopi matang sempurna dan buih halus terbentuk

  • Takaran gula harus tepat dari awal, campur merata sebelum panaskan dengan api kecil

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Menikmati secangkir turkish coffee memang punya sensasi tersendiri. Aromanya yang pekat, teksturnya yang kental, dan buih halus di permukaannya seolah membawa suasana khas Timur Tengah langsung ke meja. Tradisi minum kopi ini sudah ada sejak abad ke-16, dan sampai sekarang tetap dipertahankan karena proses penyajiannya yang unik serta hasil akhirnya yang begitu memanjakan lidah. Turkish coffee bukan sekadar minuman, tapi juga bentuk seni dalam meracik rasa dan aroma.

Namun, membuat turkish coffee yang sempurna bukan sekadar mencampur bubuk kopi dan air. Diperlukan ketelitian, kesabaran, dan pemahaman tentang detail kecil yang membuatnya begitu istimewa. Mulai dari pemilihan bubuk kopi, takaran gula, suhu air, hingga cara mengolahnya dalam cezve, semuanya punya peran penting. Nah, biar hasilnya kental, harum, dan punya buih halus seperti di kafe khas Istanbul, berikut lima tips yang bisa dicoba di rumah.

1. Pilih bubuk kopi yang super halus

ilustrasi bubuk kopi (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Kunci utama turkish coffee ada pada teksturnya yang sangat halus, hampir seperti bedak. Karena itu, pilih bubuk kopi yang digiling dengan tingkat kehalusan maksimal. Biasanya, biji kopi Arabica lebih disarankan karena aromanya yang kompleks dan rasanya yang lembut. Tekstur bubuk yang halus akan membantu kopi larut sempurna tanpa meninggalkan ampas kasar di dasar cangkir.

Selain itu, kualitas biji kopi juga berpengaruh besar pada rasa akhir. Gunakan biji yang baru disangrai, karena kopi yang terlalu lama disimpan cenderung kehilangan aroma alaminya. Jika memungkinkan, giling sendiri biji kopi sebelum diseduh agar kesegarannya tetap terjaga. Semakin halus hasil gilingannya, semakin lembut pula tekstur turkish coffee yang dihasilkan.

2. Gunakan cezve tembaga asli

ilustrasi cezve (unsplash.com/engin akyurt)

Cezve atau ibrik adalah alat penting dalam proses pembuatan turkish coffee. Pilih cezve berbahan tembaga karena mampu menghantarkan panas secara merata, sehingga kopi matang sempurna tanpa gosong di bagian bawah. Selain itu, bentuknya yang ramping di leher membantu terbentuknya buih halus di permukaan saat kopi mulai mendidih.

Cezve juga punya nilai estetika tersendiri. Alat ini bukan hanya fungsional, tapi juga simbol budaya dan tradisi. Banyak barista Turki percaya bahwa rasa turkish coffee terbaik hanya bisa muncul dari cezve tembaga yang digunakan dengan sabar dan hati-hati. Pastikan juga membersihkan cezve setiap kali selesai digunakan agar tidak ada sisa kopi yang mengganggu rasa pada penyajian berikutnya.

3. Takaran gula harus tepat dari awal

illustrasi gula (freepik.com/fabrikasimf)

Berbeda dari metode seduh lain, turkish coffee tidak diaduk setelah mulai dipanaskan. Karena itu, takaran gula harus ditentukan sejak awal sebelum air mulai panas. Ada tiga tingkat manis yang umum dikenal, sade (tanpa gula), orta (sedang), dan sekerli (manis). Sesuaikan selera, tapi pastikan mencampurnya merata dengan bubuk kopi sebelum dimasak.

Menambahkan gula di tengah proses akan membuat tekstur kopi rusak dan buihnya gagal terbentuk. Jadi, penting untuk melarutkan gula sejak awal supaya rasa manis menyatu sempurna dengan kopi. Campurkan semuanya perlahan sebelum panaskan cezve, lalu biarkan proses berikutnya berjalan tanpa gangguan. Hasilnya, rasa kopi akan lebih harmonis dan seimbang antara pahit dan manisnya.

4. Panaskan dengan api kecil dan sabar

illustrasi memasak api kecil (pixabay.com/PublicDomainPictures)

Rahasia utama turkish coffee yang kental dan punya buih lembut ada pada proses pemanasannya. Gunakan api kecil agar kopi matang perlahan tanpa mendidih berlebihan. Jika api terlalu besar, buihnya akan cepat hilang dan kopi bisa terasa gosong. Proses lambat ini justru yang membuat tekstur dan aroma khasnya muncul sempurna.

Saat buih mulai naik ke permukaan, jangan langsung diangkat seluruhnya. Ambil sedikit buih dan tuang ke cangkir, lalu lanjutkan memanaskan sisanya sebentar lagi. Cara ini membuat lapisan buih di atas kopi lebih tebal dan menarik saat disajikan. Kesabaran menjadi kunci, karena setiap detik dalam proses pemanasan berpengaruh pada hasil akhirnya.

5. Sajikan tanpa disaring untuk cita rasa asli

ilustrasi turkish coffee (unsplash.com/Nik A.)

Berbeda dari kopi modern yang biasanya disaring, turkish coffee justru disajikan langsung dengan ampasnya. Inilah yang membuat cita rasanya unik dan pekat. Ampas yang tertinggal di dasar cangkir memberi sensasi tekstur yang khas sekaligus menambah aroma kuat pada tegukan terakhir. Rasanya akan lebih autentik, apalagi jika disajikan di cangkir kecil bergaya Timur Tengah.

Setelah menuang kopi, biarkan beberapa detik agar ampas turun ke dasar sebelum diminum. Jangan terburu-buru, karena bagian terbaik justru ada pada momen pertama saat aroma menyeruak dari permukaannya. Untuk pengalaman yang lebih lengkap, turkish coffee biasanya dinikmati bersama segelas air putih dan sepotong lokum (manisan Turki). Kombinasi ini menciptakan keseimbangan rasa yang benar-benar memanjakan lidah.

Menikmati turkish coffee bukan sekadar minum kopi, tapi juga menghargai proses dan filosofi di baliknya. Setiap langkah, mulai dari menggiling biji hingga menyajikannya di cangkir, mengandung makna tentang kesabaran dan ketelitian. Dengan mengikuti lima tips di atas, suasana khas kafe di Istanbul bisa terasa hangat di rumah sendiri. Jadi, siapkan cezve, bubuk kopi halus, dan waktu luang untuk menikmati secangkir turkish coffee yang sempurna.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team