ilustrasi soju (unsplash.com/Eiliv Aceron)
Dilansir dari korelimited, Soju sudah ada dari abad ke-14 di masa dinasti Goryeo. Saat itu, penjajah Mongol yang dipimpin Jenghis Khan memperkenalkan teknik penyulingan dan membuat pabrik di kota Gaegyeong. Saat dinasti Yuan, pindah ke Semenanjung Korea dan mendirikan pasokan di Andong. Dimana Soju Anding ini menjadi katalis soju modern.
Seiring berjalannya waktu, orang Korea mulai membuat sendiri dengan menyuling soju dari beras atau biji-bijian. Saat itu, minuman hasil penyulingan ini memiliki 35 persen ABV atau alkohol berdasarkan volume. Sayangnya pada 1965, pemerintah melarang penyulingan soju dari beras oleh karena itu banyak orang beralih membuat soju dari ubi jalar dan tapioka.
Di tahun 1999, larangan dicabut dan produksi soju semakin meningkat. Namun kadar alkohol soju juga mulai berubah dari menjadi lebih rendah yaitu 25 persen tahun 1973 dan turun lagi menjadi 23 persen di tahun 1998. Hal inilah yang membuat variasi kadar alkohol beragam di pasaran. Di tahun 2015, Jinro Soju mulai menjual soju dengan rasa buah yang populer bahkan di mancanegara seperti Filipina dan Amerika Serikat.
Dikutip dari britannica dan eat-japan, sake sudah diperkenalkan sejak abad ke-3 SM. Di masa 2.000 tahun yang lalu itu, kuchikami-zake dicatatan sebagai minuman pertama. Dalam minuam tersebut beras dikunyah dengan mulut dan kemudian dimasukkan dalam tong bersama dengan ragi alami dan dibiarkan sehingga menghasilkan alkohol.
Berkembang pada abad ke-8, Istana Kekaisaran di Nara tepatnya tahun 689 M, membuat departemen pembuatan bir dan sake menjadi populer. Sekitar 1.000 M, pembuatan sake mulai berkembang dengan adanya cetakan koji-kin untuk mengubah pati dalam butiran beras menjadi gula. Serta ada penambahan bahan dalam pembuatan sake.
Di tahun 1578, mulai menggunakan teknologi penyaringan sehingga hasil sake lebih jernih. Periode Edo di tahun 1603-1868, sejumlah perbaikan proses dilakukan dan sake mulai diproduksi dalam skala industri. Dengan perkembangan ini sake menjadi lebih populer dengan peningkatan jumlah produksi setiap tahunnya.