5 Perbedaan Soju dan Sake, Minuman yang Populer di Film dan Drama

Soju mirip vodka, sedangkan sake mirip wine

Sake dan soju merupakan minuman beralkohol yang populer baik di film atau drama Jepang dan Korea. Kedua minuman ini populer di masyarakat sebagai minuman pendamping saat makan atau ada acara tertentu.

Berkembangnya media semakin membuat sake dan soju dikenal bahkan level mancanegara. Banyak turis penikmat minuman beralkohol mengincar minuman tersebut ketika berada di Korea ataupun Jepang.

Namun tak hanya beda asal negara saja, bahan hingga cara membuatnya juga berbeda sehingga cita rasa yang disajikan juga berbeda.

Yuk simak 5 perbedaan sake dan soju:

1. Definisi

5 Perbedaan Soju dan Sake, Minuman yang Populer di Film dan Dramailustrasi sake (pixabay.com/Tomoyuki Mizuta)

Soju adalah minuman beralkohol yang berasal dari Korea dengan kadar alkohol bermacam-macam. Kadar alkoholnya berkisar 15 persen hingga 53 persen yang dijual di pasaran. Soju buatan Korea Selatan ini memiliki banyak jenis tergantung bahan baku yang dipakai.

Ada soju yang terbuat dari gandum, barley, beras atau sari pati seperti tapioka, kentang ataupun ubi jalar. 

Sedangkan sake atau biasa disebut dengan anggur beras memilki arti minuman keras. Sake sendiri adalah minuman beralkohol yang berasal dari Jepang dengan kadar lebih rendah dibandingkan soju yaitu berkisar 15 persen hingga 17 persen . Secara tradisional, sake disajikan saat upacara atau acara penting.

2. Cara pembuatan

5 Perbedaan Soju dan Sake, Minuman yang Populer di Film dan Dramailustrasi soju (unsplash.com/Samia Liamani)

Untuk membuat sake dan soju dilakukan 2 tahap utama yaitu mengkonversi pati menjadi gula dan tahap kedua adalah mengonversi gula menjadi alkohol. Bedanya adalah soju dibuat dengan proses destilasi atau penyulingan sedangkan sake dibuat dari teknik brewing atau diseduh.

Untuk lebih lengkapnya, soju dibuat dari bahan utama beras atau bahan sari pati lain.  Hal pertama yang dilakukan adalah membuat starter fermentasi dari gandum yang digiling dan air. Setelah itu, dicampur nasi dingin, dimasukkan bejana dan dibiarkan selama 12 hari.

Setelah itu disaring menggunakan linen atau kain katun menghasilkan cairan yang disebut Makgeolli. Setelah beberapa hari, carian tersebut akan membentuk dua lapisan yang disebut Wonju. Cairan atas disebut Cheongu atau Yakju dan bagian bawah Takju.

Kemudian dilakukan penyulingan menggunakan sojugori dan hasil destilasi tersebut disimpan dalam tong untuk beberapa waktu. Beberapa orang menambahkan gula atau perasa untuk memperkaya rasa. Proses pembuatan soju disuling paling baik adalah saat iklim hangat.

Sedangkan sake terbuat dari beras yang difermentasikan dengan metode mirip dengan pembuatan bir. Teknik pembuatan sake melalui proses brewing atau diseduh. Dengan teknik ini, sake lebih baik diproduksi dalam iklim yang dingin.

Produksinya membutuhkan nasi kukus, air dan koji (Aspergillus oryzae) atau jamur pengubah pati beras jadi gula. Campuran tersebut kemudian diinkubasi dan dibiarkan berfermentasi selama 4 minggu. Dalam campuran itu juga ditambahkan ragi sake atau Saccharomyces cerevisiae.

Setelah proses fermentasi pertama dilakukan maka Setelah itu dilakukan fermentasi kedua. Dimana pada fermentasi kedua dilakukan dengan waktu selama 7 hari. Setelah itu dilakukan proses penyaringan, dipasteurisasi dan dibotolkan.

3. Rasa dan warna

5 Perbedaan Soju dan Sake, Minuman yang Populer di Film dan Dramailustrasi sake (unsplash.com/Julien Miclo)

Soju umumnya berwarna bening dengan rasa yang kuat dan bervariasi. Hal ini disebabkan karena bahan yang digunakan membuat soju juga beragam. Misalnya saja, soju yang terbuat dari ubi jalar biasanya memiliki rasa lebih manis dibandingkan soju yang terbuat dari gandum. Namun ada juga soju yang ditambahkan berbagai macam rasa seperti apel, nanas, anggur, jeruk dan persik. Rasa soju sering dikaitkan dengan rasa vodka.

Berbeda dengan soju, sake memiliki aroma dan rasa yang lembut dengan rasa netral, sedikit manis dan menyegarkan. Rasa sake ini sering dikaitkan dengan rasa anggur putih atau wine. Namun berkembangnya zaman rasa sake juga berbeda-beda, ada yang cenderung manis karena cara pembuatanya juga berbeda.

4. Sejarah

5 Perbedaan Soju dan Sake, Minuman yang Populer di Film dan Dramailustrasi soju (unsplash.com/Eiliv Aceron)

Dilansir dari korelimited, Soju sudah ada dari abad ke-14 di masa dinasti Goryeo. Saat itu, penjajah Mongol yang dipimpin Jenghis Khan memperkenalkan teknik penyulingan dan membuat pabrik di kota Gaegyeong. Saat dinasti Yuan, pindah ke Semenanjung Korea dan mendirikan pasokan di Andong. Dimana Soju Anding ini menjadi katalis soju modern. 

Seiring berjalannya waktu, orang Korea mulai membuat sendiri dengan menyuling soju dari beras atau biji-bijian. Saat itu, minuman hasil penyulingan ini memiliki 35 persen ABV atau alkohol berdasarkan volume. Sayangnya pada 1965, pemerintah melarang penyulingan soju dari beras oleh karena itu banyak orang beralih membuat soju dari ubi jalar dan tapioka.

Di tahun 1999, larangan dicabut dan produksi soju semakin meningkat. Namun kadar alkohol soju juga mulai berubah dari menjadi lebih rendah yaitu 25 persen tahun 1973 dan turun lagi menjadi 23 persen di tahun 1998. Hal inilah yang membuat variasi kadar alkohol beragam di pasaran. Di tahun 2015, Jinro Soju mulai menjual soju dengan rasa buah yang populer bahkan di mancanegara seperti Filipina dan Amerika Serikat.

Dikutip dari britannica dan eat-japan, sake sudah diperkenalkan sejak abad ke-3 SM. Di masa 2.000 tahun yang lalu itu, kuchikami-zake dicatatan sebagai minuman pertama. Dalam minuam tersebut beras dikunyah dengan mulut dan kemudian dimasukkan dalam tong bersama dengan ragi alami dan dibiarkan sehingga menghasilkan alkohol.

Berkembang pada abad ke-8, Istana Kekaisaran di Nara tepatnya tahun 689 M, membuat departemen pembuatan bir dan sake menjadi populer. Sekitar 1.000 M, pembuatan sake mulai berkembang dengan adanya cetakan koji-kin untuk mengubah pati dalam butiran beras menjadi gula. Serta ada penambahan bahan dalam pembuatan sake.

Di tahun 1578, mulai menggunakan teknologi penyaringan sehingga hasil sake lebih jernih. Periode Edo di tahun 1603-1868, sejumlah perbaikan proses dilakukan dan sake mulai diproduksi dalam skala industri. Dengan perkembangan ini sake menjadi lebih populer dengan peningkatan jumlah produksi setiap tahunnya.

5. Saat minum

5 Perbedaan Soju dan Sake, Minuman yang Populer di Film dan Dramailustrasi sake (pixabay.com/Alice Cheung)

Di Korea, soju biasanya disandingkan dengan makanan khususnya makanan dengan cita rasa yang pedas. Dengan begitu, fungsi soju tak hanya sebagai minuman tapi juga pembersih langit-langit dari makanan berlemak atau pedas. Soju biasanya disajikan dalam keadaan dingin dengan menggunakan gelas kecil sehingga bisa sekali teguk

Sedangkan sake secara tradisional diminum dalam acara tertentu dalam gelas kecil. Disajikan dingin atau panas, sake biasanya dinikmati bersama dengan makanan pembuka, sushi atau di bar. Untuk meminumnya mirip dengan wine atau teh, hirup dahulu sebelum diteguk.

Walaupun sama-sama alkohol, soju memiliki kadar alkohol lebih tinggi dibandingkan dengan sake. Hal ini tentu berkaitan dengan bahan dan cara pembuatan soju dan sake yang berbeda.

mirqotul aliyah Photo Community Writer mirqotul aliyah

twitter @miraliyah

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya
  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya