5 Perbedaan Pengolahan Wine Vegan dan Wine Biasa, Beda Rasa Gak ya?

Dapat dilihat dari bahan pada proses penyulingan

Meningkatnya gaya hidup vegan membuat banyak produsen berlomba-lomba untuk memproduksi makanan atau minum yang vegan 'friendly'. Tak terkecuali dengan produsen wine yang mulai bereksperimen agar wine yang diproduksi mendukung gaya hidup tersebut. 

Kalau kamu berpikir bahwa semua wine terbuat hanya menggunakan anggur yang difermentasi, kamu salah. Beberapa produsen mencampurkan bahan lain untuk mendukung proses fermentasi tersebut. Untuk mengetahui lebih dalam, ini nih beberapa perbedaan wine vegan dan wine reguler.

1. Pengertian

5 Perbedaan Pengolahan Wine Vegan dan Wine Biasa, Beda Rasa Gak ya?ilustrasi wine (pexels.com/Arthur Brognoli)

Secara singkat, wine vegan adalah anggur atau wine yang tidak mengandung unsur hewan dan tidak bersentuhan dengan produk hewani dalam proses pembuatannya. Pada pembuatan wine vegan tidak disaring menggunakan bahan penyuling yang terbuat dari produk hewani.

Sedangkan wine biasa umumnya menggunakan produk hewani utamanya pada proses penyulingan. Dimana bahan ini digunakan untuk menjernihkan anggur dari bahan sampingan yang dihasilkan dari proses fermentasi.

2. Proses pembuatan

5 Perbedaan Pengolahan Wine Vegan dan Wine Biasa, Beda Rasa Gak ya?ilustrasi wine (pexels.com/Pixabay)

Mungkin masih tersisa pertanyaan bagaimana bisa wine yang terbuat dari anggur bisa non-vegan. Hal ini terjadi karena proses pembuatan wine yang membutuhkan proses fining atau penyulingan.

Proses awal dalam pembuatan wine vegan atau biasa adalah proses fermentasi. Dimana setelah proses ini dilakukan, wine hasil dari fermentasi ini terlihat keruh, berkabut serta terdapat endapan oleh karena itu dibutuhkan proses penyulingan atau fining. Proses inilah yang membedakan antara wine vegan dan wine reguler.

Pada wine vegan, ada yang melalui proses penyulingan tapi dan ada yang tidak. Zat-zat halus yang dihasilkan dari proses fermentasi diminum langsung jika tidak melalui proses penyulingan. Sedangkan ada juga wine vegan yang melalui proses penyulingan menggunakan bahan-bahan dari tumbuhan.

Untuk wine reguler, proses penyulingan menjadi salah satu prosesyang penting. Anggur yang sudah difermentasi akan di penyulingan menggunakan bahan yang mengandung unsur hewani. Dengan proses dan bahan ini, wine yang sudah difermentasi akan terlihat jernih serta menghilangkan bau, kabut dan warna yang tak diinginkan.

3. Bahan penyuling

5 Perbedaan Pengolahan Wine Vegan dan Wine Biasa, Beda Rasa Gak ya?ilustrasi wine (pexels.com/Torsten Dettlaff)

Bahan yang digunakan pada pembuatan wine vegan tentu saja anggur. Dilanjutkan dengan proses penyulingan menggunakan bahan alami seperti arang aktif, tanah liat bentonit, gelatin kacang dan gel silika untuk proses fining atau penyulingan . 

Dengan proses dan bahan yang digunakan, wine vegan cenderung membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan wine reguler. Untuk itu, lebih baik menggunakan anggur yang sudah berusia beberapa tahun pada proses pembuatannya.

Sedangkan pada wine biasa, setelah proses fermentasi akan suling terlebih dahulu. Bahan yang biasa digunakan adalah isinglass yang terbuat dari kandung kemih ikan, gelatin yang terbuat dari jaringan ikat dan kulit hewan, kasein atau protein susu, serta albumen atau putih telur. Namun jika ingin membuat wine merah bisa menggunakan tanin.

4. Ketersediaan di pasaran

5 Perbedaan Pengolahan Wine Vegan dan Wine Biasa, Beda Rasa Gak ya?ilustrasi wine (pexels.com/Czapp Árpád)

Dibandingkan dengan wine biasa, wine vegan lebih sukar didapatkan, apalagi dengan proses yang cenderung lama. Biasanya untuk mendapatkannya wine vegan bisa mengunjungi supermarket yang memiliki bagian khusus vegan. Hal yang perlu diperhatikan adalah tak ada cara khusus untuk mengenali apakah wine tersebut vegan atau bukan. Namun tenang saja produsen biasanya memberi label apakah wine tersebut vegan. Selain itu, tak mudah juga mendapatkan wine vegan yang organik tanpa melihat label.

5. Rasa

5 Perbedaan Pengolahan Wine Vegan dan Wine Biasa, Beda Rasa Gak ya?ilustrasi wine (pexels.com/Helena Lopes)

Beberapa orang mungkin mengatakan bahwa makanan atau minuman vegan tak seenak makanan atau minuman yang mengandung bahan hewani. Namun berkembangnya zaman, makanan dan minuman vegan juga memiliki rasa yang enak bahkan mirip. 

Sama halnya dengan wine vegan, rasanya tidak terlalu berbeda dengan wine biasa. Bahkan peminum bisa jadi tak bisa merasakan perbedaan kedua wine ini saat mencobanya. Namun berbeda dengan wine yang tidak disuling setelah fermentasi. Wine tanpa disuling biasanya memiliki rasa lebih kuat dibandingkan wine yang sudah disuling baik secara vegan atau tidak.

Gaya hidup vegan berpengaruh banyak dari berbagai sektor terutama untuk makanan dan minuman termasuk wine. Proses yang dilakukan tentu saja berbeda namun rasanya tetap sama sehingga tak perlu khawatir untuk mencoba wine vegan.

mirqotul aliyah Photo Community Writer mirqotul aliyah

twitter @miraliyah

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya