Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Gideon Aritonang

Pematangsiantar, IDN Times - Di era modern sekarang ini, warung termaksud nama yang sudah samar-samar dikenal di masyarakat terkhusus kalangan millennial. Warung yang dalam artian tempat sederhana seperti kedai, kios atau toko kecil ini perlahan musnah di tengah gempuran kafe atau tempat tongkrongan lain di hampir setiap sudut kota.

Namun berbeda dengan Warutung alias Warung Jalan Tarutung yang berlokasi persis sesuai namanya, yaitu di Jalan Tarutung, Siantar Selatan, Kota Siantar. Warung ini dengan percaya diri didirikan 18 Juni 2019, di saat kafe-kafe modern banyak didapati di Kota Siantar.

1. Warutung mengambil konsep sederhana serta elegan

IDN TImes/Gideon Aritonang

Saat berbincang-bincang dengan IDN Times, salah seorang pendiri Warutung, Roselina Sitepu alias Ose menceritakan, warutung didirikan bukan untuk menyaingi kafe lain yang ada di Siantar.

"Kami ada bukan untuk menyaingi kafe-kafe lain di sini. Kami membawa 'soul' kami sendiri, dengan brand tersendiri. Ciri khas kami yaitu sederhana tapi elegan,"katanya membuka perbincangan.

Diceritakan Ose, pendirian Warutung sebagai salah satu lokasi tongkrongan di Siantar bermula dari pengalamannya pribadi. Wanita yang juga berprofesi sebagai pembawa acara dalam even-even lokal ini berpendapat bahwa konsep kafe yang ia jalani monoton.

"Kan aku memang sebelumnya sering nongkrong. Kafe di Siantar yang terkenal sudah semua kujalani, menurut ku gitu-gitu aja. Makanya kami ingin beda," terangnya.

2. Warutung, tempat tongkrongan tanpa live music

Editorial Team