Tamu sedang memilih ragam menu dari Marriott Cafe di Batak Food Festival (IDN Times/Indah Permata Sari)
Adapun menu yang menjadi andalan diantaranya adalah Lontong Medan yang disajikan dengan Sayur Lodeh, Tauco, Kari Ayam, Sambal Kacang dan lainnya yang dibalut dengan rasa gurih.
Menariknya, Chef Areza menampilkan Beef Panggang Karo (BPK), dan juga Saksang masakan khas masyarakat Batak, yang diganti dengan hati ayam dihaluskan dan dibumbui dengan rempah-rempah. Seperti jeruk purut, kelapa yang disangrai, daun salam, ketumbar, bawang merah, bawang putih, cabai, merica, serai, jahe, lengkuas, kunyit, dan andaliman.
Selanjutnya, ada Daun Ubi Tumbuk, Mie Gomak, Manuk Napinadar, dan Dekke Naniura. Serta salah satunya ada ombus-ombus untuk jajanan tradisional.
Selain menu-menu tersebut, ada juga keju yang ditampilkan di Marriot Cafe seperti Grana Padano adalah keju bertekstur keras dari susu sapi yang di pasteurisasi yang berasal dari Italia.
Dikatakan Chef Areza bahwa, keju-keju yang ditampilkan ini merupakan keju yang secara berganti-ganti.
"Grana Padano ini bisa masuk kemana saja karena rasanya lebih ke gurih, jadi bisa juga bereksperimen dengan Dekke Mas Naniura dicampur keju yang dipotong sesuai keinginan kita," ucapnya seraya mengatakan bahwa belum banyak yang menyajikan keju asal Italia ini.
Diharapkan kedepannya pemerintah dan kaum muda bisa menyadari makanan khas Batak ini tidak hanya enak, tapi juga berpotensi memperkenalkannya hingga ke mancanegara.
"Saya berharap kedepannya anak muda khususnya suku Batak jangan sampai lupa dengan kultur kita sendiri, apalagi makanannya yang lezat," tutupnya.