Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bakso Methodist di Kota Medan yang sudah 40 tahun lalu telah ada (IDN Times/Indah Permata Sari)
Bakso Methodist di Kota Medan yang sudah 40 tahun lalu telah ada (IDN Times/Indah Permata Sari)

Medan, IDN Times - Menu makanan bakso maupun mie sop memang sudah menjadi kuliner favorit di berbagai kalangan, khususnya lidah masyarakat Indonesia.

Nah, bagi pecinta makanan berkuah di Kota Medan, salah satu tempat makan bakso ini menjadi rekomendasi dengan toping daging hingga tetelan sapi.

Kalau warung yang satu ini, terkenal ramai dengan antrean pelanggan. Bahkan, karena saking ramainya harus bersabar untuk mendapatkan tempat duduk. Kalau bakso di sini memiliki tekstur bakso yang lembut, ditambah dengan potongan daging empuk.

Warung ini, berlokasi di Jalan Hang Tuah. Kenapa dinamai Bakso Methodist?

1. Bakso methodist sudah ada sejak 40 tahun yang lalu

Bakso Methodist di Kota Medan yang sudah 40 tahun lalu telah ada (IDN Times/Indah Permata Sari)

Hafiz sebagai salah satu anak pemilik bakso Metodhist menceritakan bahwa, usaha bakso ini dimulai sejak orangtuanya membuka sekitar 40 tahun yang lalu.

“Bapak aslinya Jawa pindah ke Medan dan membuka usaha di daerah Karangsari, Polonia, sekitar 40 tahun yang lalu,” ucapnya.

Menurutnya, dalam sehari bisa menghabiskan 20 kilogram daging sapi untuk topingnya saja.

2. Ciri khas bakso methodist memiliki toping daging sapi yang melimpah

Bakso Methodist di Kota Medan yang sudah 40 tahun lalu telah ada (IDN Times/Indah Permata Sari)

Usaha bakso ini kemudian pindah ke depan Hotel Danau Toba. Kemudian, Kampus Methodist hingga sekarang dikenal dengan nama Bakso Methodist.

Bakso Methodist ini memiliki ciri khas dengan daging sapi, tanpa tambahan daging ayam atau jeroan. Usaha ini semakin populer dengan kedatangan artis dan wisatawan luar negeri ke tempat ini.

“Ke depannya, ada rencana untuk membuka cabang di luar daerah Sumatra Utara,” ucapnya.

3. Bakso Methodist masih menggunakan resep turun-temurun

Bakso Methodist di Kota Medan yang sudah 40 tahun lalu telah ada (IDN Times/Indah Permata Sari)

Bakso Methodist awalnya dibuka dengan harga Rp10 ribu. Kemudian naik menjadi Rp15 ribu, hingga meningkat menjadi Rp35 ribu. Bakso Methodist buka setiap hari Senin sampai Sabtu mulai dari pukul 11.00 WIB hingga 16.30 WIB.

“Tetap tutup saat malam karena keterbatasan waktu dan tenaga kerja,” kata Hafiz.

Bakso Methodist masih menggunakan resep turun-temurun dari orangtuanya, tanpa ada perubahan sedikit pun.

Editorial Team