Medan, IDN Times - Salah satu jenis kudapan favorit di kalangan etnis Tionghoa yakni, Bakcang. Makanan itu dibuat menggunakan adonan bakpao. Bahkan keistimewaan setiap tahunnya, dinobatkan sebagai Bakcang Day atau perayaan festival makan Bakcang bagi masyarakat Tiongkok.
Bakcang dengan daun membentuk runcing, seperti tanduk sapi ini memiliki arti dan harapan baik. Seperti yang diketahui secara umum bahwa, peringatan kudapan bakcang ini memiliki kisah sejarah yang berawal dari tragisnya kematian pejabat favorit Tiongkok.
Dalam sejarahnya, bakcang erat kaitannya dengan perayaan hari raya Pe Cun atau yang juga disebut dengan Duan Wu Jie. Menurut catatan buku sejarah Shi Ji yang ditulis Sejarawan Shima Qian, acara Pe Cun dilangsungkan untuk mengenang Qu Yuan, menteri dari negara Chu yang terkenal karena bakat dan kesetiaannya.
Menurut legenda, rakyat yang merasa sedih memutuskan untuk mencari jenazah sang menteri. Lalu mereka melemparkan nasi dan makanan lain ke dalam sungai agar ikan dan udang tidak mengganggu jenazah Qu Yuan.
Agar tak dimakan naga yang berdiam di sungai itu, rakyat membungkus makanan yang dilemparkan dengan bumbung bambu. Tetapi karena bumbung bambu sulit didapatkan, maka akhirnya sekarang dibungkus dengan daun bambu atau daun teratai seperti Bakcang yang dikenal saat ini.