TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Menarik Mixue Ice Cream asal China, Bermodalkan Uang Nenek  

Kini gerai Mixue sudah menggurita di mana-mana 

Zhang Hongchao, Founder Mixue (YouTube.com/sakinah dlr)

Suka makan es krim Mixue? Gerai es krim ini sudah menjamur di berbagai wilayah di Indonesia dan kian populer di media sosial. Tak terkecuali di Kota Medan. Bagaimana tidak viral, gerai es krim ini selain rasanya enak, harganya pun sangat terjangkau. Gak heran, jika selalu ramai dan menjadi incaran para pencinta manis.

Namun tahukah kamu, kalau pendiri Mixue adalah seorang mahasiswa yang tak punya cukup uang saat itu. Zhang Hongchao, laki-laki asal Tiongkok ini memberanikan diri meminjam uang sang nenek untuk memulai bisnis pertamanya. Mau tahu kisah lengkapnya? Melansir laman News Delivers dan Pandaily, yuk, simak sampai habis kisah suksesnya!

1. Berawal dari menjual es serut   

Mixue ice cream (instagram.com/mixue.icecream)

Zhang Hongchao masih menjadi seorang mahasiswa saat mengawali bisnis pertamanya. Ia mendirikan Mixue Ice Cream & Tea pada 1997 dengan menjual es serut di sebuah kota kecil di Zhengzhou.

Sebelumnya Hongchao sempat bekerja paruh waktu di sebuah toko minuman dingin, yang khusus membuat es serut. Dari sanalah, ia menemukan ide untuk membuka sendiri bisnis tersebut.

Baca Juga: McDonald's, Restoran Cepat Saji Halal Pilihan Millennial 

2. Pinjam modal dari nenek  

Toko Mixue di Cina (YouTube.com/sakinah dlr)

Karena kekurangan modal, Hongchao memberanikan diri meminjam uang 4.000 yuan atau setara Rp 8 juta (kurs Rp 2.000) dari neneknya. Dengan uang tersebut, ia mulai mendirikan kios es serut yang diberi nama "es serut aliran dingin".

Dengan modal yang terbatas, Hongchao bahkan harus merakit sendiri mesin untuk memproduksi es serutnya. Produk yang dijual di toko ini pun tak banyak, hanya ada es serut, es krim dan smoothie. Belakangan setelah bisnisnya mulai maju, ia mulai menjual teh susu di tokonya.

3. Gagal dan bangkit lagi  

Mixue (instagram.com/mixueindonesia)

Berkat kerja kerasnya, Hongchao bisa memperoleh lebih dari 100 yuan (Rp 200 ribu) dalam sehari. Namun muncul kendala, yakni produknya terpengaruhi oleh musim. Karena itu dengan berat hati, ia terpaksa menutup toko pertamanya.

Pantang menyerah, dengan penuh semangat, Hongchao kembali mendirikan toko es serut berikutnya di tahun 1999. Mixue Bingcheng (MXBC) adalah nama merk barunya. Tantangan demi tantangan dapat ia lewati dengan baik, hingga di tahun 2006 produknya kian laris di pasaran.

4. Menciptakan formula es krim yang murah 

es krim Mixue (instagram.com/mixueindonesia)

Bertepatan Olimpiade Beijing 2008 di Zhengzhou, beredar sejenis es krim asal Jepang yang berbentuk seperti obor. Es krim yang dikenal dengan nama es krim cone itu membuat harga es krim meningkat hingga sepuluh kali lipat.

Peluang bisnis ini disambut baik oleh Hongchao. Ia berhasil menciptakan formula es krim yang murah dengan me-launching produk es krim seharga 2 yuan atau setara Rp4.000. Selisih jauh dengan toko lain yang menjual hingga 10 yuan (Rp20 ribu). Strategi ini ternyata berhasil. Bisnisnya maju pesat dan banyak digandrungi semua kalangan kala itu.

Baca Juga: 8 Kuliner Populer Siantar, dari Badak hingga Roti Ketawa Sambo

Verified Writer

Malika Nabilla Larasati

Senang dengan berita unik dan menarik? Jadilah penulis!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya