Tau Kua Heci, Kuliner khas Tionghoa di Binjai yang Melegenda
Sudah ada sejak tahun 1960-an
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Binjai, IDN Times - Beragam jenis makanan dan minuman unik bercitarasa nusantara, oriental, Eropa, hingga masakan modifikasi dan peranakan, dapat dengan mudah ditemukan di daerah Sumatra Utara. Salah satunya kota Binjai.
Ada juga warisan kuliner Tionghoa yang populer di daerah ini. Salah satu di antaranya ialah "Tau Kua Heci". Jajanan khas kaki lima ini merupakan kuliner legendaris yang sangat populer dan digemari oleh masyarakat Kota Binjai. Mau tahu lebih dalam soal Tau Kua Heci? Yuk, simak ulasan kami berikut.
Baca Juga: Bisa untuk Dikonsumsi, 5 Manfaat Lavender Siap Saji untuk Kesehatan
Baca Juga: 10 Meme Kocak Tahun Baru Imlek yang Sangat Menghibur
1. Kuliner peranakan Tionghoa
Tau kua heci merupakan kuliner peranakan khas Tionghoa, namun telah mengalami proses modifikasi. Cita rasa yang khas membuat makanan ini disukai seluruh lapisan masyarakat dan etnis.
Sebutan Tau Kua Heci sebenarnya diserap dari bahasa Tiociu, salah satu rumpun bahasa Sino-Tibet, yang artinya makanan berupa tahu dengan lauk serba udang, serta ditambah kuah atau saus.
Dilihat dari tampilannya, makanan ini mirip seperti siomay atau mie rebus. Bedanya, saus pada Tau Kua Heci tidak kaya rempah, karena hanya berupa kombinasi antara saus tomat dan beberapa bumbu tambahan.
Dalam setiap porsi, Tau Kua Heci berisi potongan tahu kuning goreng, udang goreng tepung, bakwan udang, dan heci, yakni sejenis kerupuk atau rempeyek berisi potongan udang.
Sebagai pelengkap, makanan ini biasa disajikan dengan tambahan sayuran cincang berupa kangkung dan tauge, yang sudah direbus.
Tau Kua Heci sangat nikmat disantap dalam kondisi hangat. Untuk memperkaya cita rasa, konsumen dapat menambahkan sedikit sambal, kecap manis, ataupun cabai giling.
Baca Juga: 10 Kue Khas Tahun Baru Imlek yang Nikmat saat Kumpul Bareng Keluarga