ilustrasi wine (pexels.com/Pixabay)
Mungkin masih tersisa pertanyaan bagaimana bisa wine yang terbuat dari anggur bisa non-vegan. Hal ini terjadi karena proses pembuatan wine yang membutuhkan proses fining atau penyulingan.
Proses awal dalam pembuatan wine vegan atau biasa adalah proses fermentasi. Dimana setelah proses ini dilakukan, wine hasil dari fermentasi ini terlihat keruh, berkabut serta terdapat endapan oleh karena itu dibutuhkan proses penyulingan atau fining. Proses inilah yang membedakan antara wine vegan dan wine reguler.
Pada wine vegan, ada yang melalui proses penyulingan tapi dan ada yang tidak. Zat-zat halus yang dihasilkan dari proses fermentasi diminum langsung jika tidak melalui proses penyulingan. Sedangkan ada juga wine vegan yang melalui proses penyulingan menggunakan bahan-bahan dari tumbuhan.
Untuk wine reguler, proses penyulingan menjadi salah satu prosesyang penting. Anggur yang sudah difermentasi akan di penyulingan menggunakan bahan yang mengandung unsur hewani. Dengan proses dan bahan ini, wine yang sudah difermentasi akan terlihat jernih serta menghilangkan bau, kabut dan warna yang tak diinginkan.