Saat menjelajahi kekayaan kuliner Sumatera Utara, nama Dayok Binatur dari Simalungun muncul sebagai hidangan yang istimewa. Ini bukan sekadar olahan ayam biasa, melainkan sebuah pusaka budaya yang sarat dengan nilai-nilai luhur dan telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia.
Secara harfiah, namanya berarti "ayam yang diatur," merujuk pada proses penyajiannya yang unik di mana potongan ayam yang telah dimasak disusun kembali hingga menyerupai wujud ayam utuh. Namun, di balik penataannya yang rapi, tersimpan filosofi mendalam yang menjadi jantung kebudayaan Simalungun.
Mari kita selami lima fakta unik yang membuat Dayok Binatur lebih dari sekadar makanan, tetapi sebuah cerminan jiwa masyarakat Simalungun.