Catat 5 Hal Ini untuk Raih Kemerdekaan Finansial

Lakukan perencanaan keuangan sejak masih pekerja pemula

Medan, IDN Times - Pengalaman pertama mendapat gaji bagi pekerja pemula tentu sangat menyenangkan. Terbayang segala kebutuhan dan keinginan bisa segera diwujudkan. Namun, sayangnya begitu pertengahan bulan kondisi gaji mulai menipis.

Ketika ada kebutuhan mendadak, jalan pintas yang sering ditempuh adalah berutang karena tabungan tidak mencukupi. Itu sebabnya, kemerdekaan finansial penting untuk diketahui dan dijalankan oleh para pekerja pemula.

Mewujudkan kemerdekaan finansial apakah bisa? Seringkali, banyak pekerja pemula atau anak muda merasa skeptis dapat mewujudkannya.

Bagaimana tidak, dengan gaji seadanya harus memenuhi kebutuhan membayar kost, transportasi kost ke kantor, makan, membeli baju kerja. Belum termasuk ngopi, hangout setelah pulang kerja, atau gymbersama teman.

Sebenarnya, mewujudkan kemerdekaan finansial bukan sesuatu yang tidak mungkin bagi yang gajinya pun belum mencapai belasan atau puluhan juta.

Siapapun bisa mencapainya asalkan mau bekerja keras dan mengatur keuangan dengan disiplin.

Head of Sequis Digital Channel Antonius Tan berbagi pengalamannya dalam mengatur keuangan saat masih menjadi pekerja pemula hingga kini sukses pada usia muda.

1. Rutin menabung

Catat 5 Hal Ini untuk Raih Kemerdekaan Finansialilustrasi uang (IDN Times/Mardya Shakti)

Menurut Antonius, bekerja dan menerima gaji pertama tentu sangat menyenangkan, tidak perlu seirit dulu dan ingin sekali mewujudkan semua mimpi yang ditahan sejak kuliah karena keterbatasan dana. Namun, ia tak ingin terlena dengan semuanya saat sedang berkarir.

“Saya belajar memprioritaskan menabung, dan memilah kebutuhan barulah pelan-pelan mewujudkan keinginan yang tertunda seiring kenaikan gaji,” sebut  Antonius.

Kunci pertama dari perencanaan keuangan pribadi adalah menabung. Berapapun gaji yang dimiliki pastikan tetap memprioritaskan menabung. Nantinya, jika dilakukan secara rutin, akan berpikir ulang untuk menghabiskan uang dengan cepat hanya demi membeli barang yang bukan kebutuhan. 

Lanjutnya, perhitungan yang mudah adalah menentukan rasio tabungan. Setidaknya lebih dari 20 persen setiap bulan untuk disisihkan dalam tabungan.

“Jika ternyata ada sisa dari gaji dalam bulan tersebut atau mendapatkan bonus, dan THR maka saya niatkan meningkatkan rasio tabungan lebih lagi,” saran  Antonius.

 

2. Mempunyai passive income

Catat 5 Hal Ini untuk Raih Kemerdekaan Finansialhttps://www.educenter.id

Selain berhemat dan menabung, saat usia masih muda dan produktif sangat baik untuk menambah ilmu, pengalaman, dan jejaring pertemanan. Salah satu hal baik yang dapat dilakukan anak muda atau pekerja pemula adalah mulai memikirkan cara mendapatkan pendapatan pasif (passive income).

“Pada masa saya menjadi mahasiswa atau pekerja pemula, mendapatkan passive income tidak banyak jenisnya. Biasanya ada yang menjadi asisten dosen, guru les, bekerja tambahan di malam hari, dan lainnya. Namun, pada zaman modern ini, banyak cara mendapatkan passive income, seperti membuat & memonetisasi blog, menjadi YouTuber/influencer, menulis eBook, melakukan investasi, beli properti kemudian disewakan, dan lainnya. Jadi, tidak ada alasan untuk kita tidak bekerja giat membangun masa depan,” sebut Anton.

Baca Juga: Beli Rumah Cash atau KPR? Ini Kata Perencana Keuangan

3. Sanggup mengelola utang

Catat 5 Hal Ini untuk Raih Kemerdekaan Finansialilustrasi menabung (unsplash.com/seteph)

Berutang seringkali menjadi solusi untuk menyelesaikan kebutuhan pembiayaan mendadak. Namun, jika terlalu banyak utang dapat membuat hidup tidak tenang. Apalagi, jika bunganya floating

Sebaiknya pertimbangkan dengan matang jika akan berutang, yakni apakah akan mampu konsisten melunasi utang tepat waktu, apakah jika melunasi utang dapat berdampak pada kebutuhan lain, dan mampukah tidak  menambah utang baru sebelum utang lama terselesaikan.

Jadikan utang sebagai solusi alternatif terakhir. Jika sanggup membayar tunai akan lebih baik. Jika harus mengajukan pinjaman sebaiknya untuk keperluan utang produktif dan ajukan pinjaman hanya ke lembaga resmi seperti bank, koperasi resmi, atau pegadaian.  

Hindari utang untuk membeli ponsel mahal, pakaian bermerek, atau mobil mewah sebab akan ada penurunan nilai.

Sebagai catatan tambahan, ada kemungkinan pekerja pemula memutuskan berhenti dari tempat kerjanya saat ini atau tidak diteruskan kontrak kerjanya, jika memiliki utang dengan nilai tinggi maka dapat mengalami risiko bangkrut dan akan semakin skeptis meraih kemerdekaan finansial.  

Pekerja pemula memiliki kesempatan memiliki aset jika disiplin menabung, berhemat, dan mengusahakan tidak memiliki utang konsumtif serta memiliki penghasilan pasif.

“Selanjutnya, jika sudah memiliki aset, kita perlu juga memikirkan cara mengamankan aset agar tidak tergerus oleh biaya tidak terduga yang dapat menyebabkan risiko kebangkrutan dengan mengasuransikan diri kita dengan asuransi jiwa dan asuransi kesehatan,” imbau Antonius.

4. Menyimpan dana darurat

Catat 5 Hal Ini untuk Raih Kemerdekaan FinansialGambaran menentukan target menabung (Qoala.app/Yogarta Awawa)

Dana darurat adalah dasar dalam  perencanaan keuangan yang bertujuan menjadi jaring pengaman saat darurat.

Selain menabung, hal lain yang dilakukan Antonius sejak pekerja pemula adalah belajar menyiapkan dana darurat.

“Dana darurat ini idealnya sejumlah 6 kali pengeluaran bulanan kita saat ini. Namun, bisa pergunakan target awal 2 sampai 3 bulan pengeluaran bulanan dahulu sebagai awalan. Jika dana darurat tidak terpakai bukan berarti bisa dipakai, saya tetap tingkatkan jumlahnya karena kita tidak pernah tahu kapan kondisi darurat terjadi,” sebut Antonius.

5. Berasuransi sejak muda dan sehat

Catat 5 Hal Ini untuk Raih Kemerdekaan FinansialPexels.com/mentatdgt

Selain dana darurat, dianjurkan Antonius untuk melengkapi diri dengan asuransi jiwa dan kesehatan untuk melindungi finansial dari risiko kesulitan ekonomi.

Mulai menyisihkan 10 persen dari seluruh pendapatan bulanan untuk melindungi diri dengan asuransi jiwa dan kesehatan.  

“Mengeluhkan tidak cukup uang untuk membeli asuransi karena pendapatan bulanan yang kecil. Sehingga, menunda untuk berasuransi sampai waktu yang belum bisa dipastikan sama saja meningkatkan risiko kerugian,” katanya.

Hal ini mengingat umur terus bertambah dan ada risiko terserang penyakit kritis yang menyebabkan ditolaknya pengajuan asuransi oleh perusahaan asuransi. Apalagi saat ini, asuransi secara digital sudah banyak tersedia.

“Pilih asuransi yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Jika nilai gaji masih kecil, tidak perlu khawatir, bisa mulai berasuransi dengan produk asuransi digital dari superyou.id karena Super You menyediakan beragam produk asuransi jiwa dan kesehatan,” jelasnya.

Premi ini mulai dari Rp30 ribuan per bulan tetapi sudah memberikan perlindungan finansial hingga Rp1,5 Miliar per tahun yang sudah disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan para pekerja pemula.

Untuk informasi, ragam produk asuransi jiwa yang disediakan oleh Super You di superyou.id antara lain Super Life Protection dan Super Safe Protection sedangkan asuransi kesehatan antara lain Asuransi  Super Easy Health dan  Super Care Protection .

Literasi kesehatan ini merupakan dukungan terhadap program Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2023 yang digagas oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) demi tercapainya keuangan inklusif hingga 90 persen pada tahun 2024. Salah satunya adalah masyarakat dapat mengakses produk dan layanan asuransi jiwa dan kesehatan yang berkualitas serta terjangkau dengan cara yang mudah dan dapat diakses secara luas.

Baca Juga: Galau Pilih Asuransi Jiwa atau Asuransi Kesehatan? Ini Jawabannya

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya