Aplikasi Jago, Atur Keuangan Sesuai Maumu hanya Dari Genggaman

Aplikasi Jago cocok bangen buat kaum rebahan

Medan, IDN Times - Aplikasi Jago milik PT Bank Jago Tbk baru seumur jagung. Resmi diluncurkan pada April 2021. Namun hingga Oktober 2023 jumlah nasabah Bank Jago mencapai 9,6 juta, termasuk 7,6 juta nasabah funding pengguna Aplikasi Jago. 

Jumlah ini bertumbuh dibandingkan posisi akhir tahun 2022 yang mencapai 5,5 juta nasabah.

Fenomena 'Bank Digital' ini membuat Bambang Mukti Riyadi sebagai Kepala OJK Regional 5 Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) kagum. Menurutnya teknologi digital sangat membantu dalam literasi perbankan.

"Digital ini bukan pilihan, tapi memang kita semua mengarah ke sana. Bayangkan Indonesia terdiri dari 17 ribu pulau, namun untuk aktivitas digital hanya butuh sinyal aja. Tapi dengan sinyal orang bisa transaksi, terinklusi, tapi tidak terliterasi," katanya saat memberikan sambutan dalam pembukaan acara Kumpul Jagoan berjudul “Pandai Atur Keuangan Sesuai Maumu dengan Aplikasi Jago” di Medan, Minggu (19/11/2023).

Acara ini diselenggarakan oleh Bank Jago sebagai upaya edukasi dan pengenalan solusi keuangan digital kepada sejumlah komunitas di Medan. Lewat event edukasi ini, Bambang meminta kepada anak muda untuk membantu literasi keuangan digital kepada masyarakat luas.

"Teknologi digital itu sesuatu yang membantu dan harus bisa memahami, kalau tidak memahami nanti bisa terperangkap. OJK sangat concern soal ini. OJK sudah membangun roadmap, membangun literasi. Sata meminta kepada anak muda yang ada di sini juga  membantu literasi keuangan digital kepada masyarakat luas," ungkapnya.

1. Bank Jago meningkatkan kesempatan tumbuh berjuta orang melalui solusi keuangan digital

Aplikasi Jago, Atur Keuangan Sesuai Maumu hanya Dari GenggamanBank Jago menyelenggarakan acara edukasi dan pengenalan solusi keuangan digital Kumpul Jagoan di Medan (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Menurut Bambang, Pinjaman Online juga merupakan salah satu hal yang fenomenal. Aplikasi pinjol ini menggerakkan anak muda. "Tetapi sayangnya yang banyak menunggak juga banyak anak muda," ungkapnya.

Bank Jago, hadir sebagai pilihan baru buat anak muda Indonesia. Dirancang khusus sebagai bank berbasis teknologi (tech-based bank) yang tertanam di dalam ekosistem digital Indonesia, PT Bank Jago Tbk memiliki aspirasi untuk meningkatkan kesempatan tumbuh berjuta orang melalui solusi keuangan digital yang berfokus pada kehidupan.

Acara ini menghadirkan pembicara Head of Consumer Business Customer Value Management Bank Jago, Irene Santoso dan Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Moch Amin Nurdin.

Acara ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang industri keuangan digital dan cara mengelola keuangan menggunakan aplikasi perbankan digital.

2. Bank konvensional butuh waktu puluhan tahun untuk mencapai apa yang dilakukan bank digital

Aplikasi Jago, Atur Keuangan Sesuai Maumu hanya Dari GenggamanBank Jago menyelenggarakan acara edukasi dan pengenalan solusi keuangan digital Kumpul Jagoan di Medan (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Moch Amin Nurdin dalam pemaparannya menyampaikan secara tren, jumlah pengguna internet di Indonesia terus meningkat tiap tahunnya dalam sedekade terakhir. Jumlah pengguna internet di dalam negeri tercatat bertambah 142,5 juta dari Januari 2013 yang hanya sebanyak 70,5 juta orang.

Pertumbuhan jumlah pengguna internet dalam sedekade terakhir paling tinggi yaitu pada Januari 2016 yaitu mencapai 50,16% secara tahunan (yoy). Sementara pertumbuhan paling lambat yaitu pada Januari 2022 yang hanya tumbuh 0,5% (yoy).

Teknologi digital diyakini dapat mendukung pertumbuhan PDB (Pendapatan Domestik Bruto) Indonesia, di mana penetrasi internet juga terus meningkat dengan proyeksi ekonomi digital akan berkontribusi sekitar 14% terhadap PDB di tahun 2027.

Ekonomi digital Indonesia juga diproyeksikan akan bertumbuh, dari Rp 1.408 triliun di 2022 menjadi Rp 3.216 triliun di 2027 mendatang. Itu artinya, kontribusi ekonomi digital terhadap GDP juga bertumbuh dari 8% di 2022 menjadi 14% di 2027.

"Ini sangat mengejutkan ya. Bank konvensional butuh waktu puluhan tahun untuk mencapai angka itu. Sedangkan bank digital gak sampai satu dekade untuk mencapai angka ini. Kita melihat dengan kemajuan digital ini kita bisa melakukan apa saja dari genggaman," ungkapnya.

Ia bercerita bahwa perkembangan keuangan digital di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir tidak terlepas dari pesatnya penetrasi internet dan pertumbuhan transaksi perdagangan melalui sistem elektronik atau e-commerce.

Dalam perekonomian digital, Amin mengamati bahwa institusi keuangan digital akan berperan penting untuk menjadi penggerak dan pendukung ekosistem digital serta meningkatkan inklusi dan literasi keuangan. Maka beberapa kemampuan penting institusi keuangan digital dalam melayani segmen pasar digital adalah pola pikir yang berfokus pada nasabah (customer centric mindset) dan ekosistem yang terbuka dengan inovasi (open innovation ecosystem).

"Sebagai bank berbasis teknologi, Bank Jago selalu mengedepankan inovasi dan kolaborasi dengan para pelaku ekonomi digital. Bank Jago mengamati bahwa setiap orang kini menggunakan aplikasi digital dalam kehidupan sehari-hari dan mereka hadir dalam ekosistem digital tersebut," ungkapnya.

3. Inovasi dan kolaborasi jadi kunci sukses Bank Jago

Aplikasi Jago, Atur Keuangan Sesuai Maumu hanya Dari GenggamanBank Jago menyelenggarakan acara edukasi dan pengenalan solusi keuangan digital Kumpul Jagoan di Medan (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Irene Santoso menjelaskan salah satu alasan Bank Jago bisa berkembang pesat adalah inovasi dan kolaborasi. 

Inovasi yang dimaksud Irene, tidak hanya inovasi yang harus besar. Namun hal sekecil apapun masukan dari pengguna aplikasi akan didengar dan akan dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan.

"Kalau inovasi itu kan sesuatu yang besar dan jarang terjadi. Kami juga selalu mendengarkan masukan-masukan pengguna untuk mendorong inovasi-inovasi kecil apapun itu bentuknya," katanya.

Menurutnya Bank Jago menempatkan diri untuk hadir dalam ekosistem digital sebagai penyedia layanan transaksi keuangan di dalamnya. Hal ini yang menyebabkan Bank Jago mengembangkan Aplikasi Jago (Jago App) yang dirancang untuk dapat tertanam di berbagai ekosistem digital.

“Di Bank Jago, kami berkolaborasi dengan ekosistem dengan cara menanamkan Aplikasi Jago ke dalam aplikasi-aplikasi digital yang membantu kehidupan sehari-hari masyarakat. Jadi nasabah dengan mudah dapat melakukan berbagai transaksi keuangan sesuai maumu dari manapun dan kapanpun dengan orang terdekat,” kata Irene Santoso.

Dengan tertanam dalam ekosistem digital, nasabah dapat menggunakan layanan Bank Jago melalui aplikasi mitra tanpa harus mengunduh dan meng-install Aplikasi Jago. Misalnya, melalui Aplikasi Gojek, Tokopedia, Bibit, Stockbit, maupun GoPay dengan kolaborasi terbaru GoPay Tabungan.

Sebagai informasi GoPay Tabungan by Jago merupakan rekening transaksi sehari-hari pertama di Indonesia yang menggabungkan layanan uang elektronik yang simpel dengan keunggulan bank.

Nasabah dapat mengubah uang elektronik GoPay menjadi rekening GoPay Tabungan by Jago dalam waktu beberapa menit dan menggunakannya untuk bertransaksi dan menabung dengan bunga 2,5% per tahun.

Baca Juga: PSMS Kantongi Bukti Dugaan Pemukulan  terhadap Rachmad Hidayat

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya