Cari Cuan dengan Investasi Saham Metode Teknikal atau Fundamental
Berinvestasi saham di pasar modal membutuhkan strategi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times- Berinvestasi saham di pasar modal membutuhkan strategi. Salah satu strategi yang bisa dilakukan adalah mengombinasikan beragam strategi untuk memperoleh keuntungan.
Namun, yang perlu diputuskan adalah apakah keputusan berinvestasi saham dilakukan untuk tujuan jangka waktu yang panjang, atau untuk kebutuhan mencari untung dalam waktu singkat, yaitu dalam hitungan bulan atau kurang dari setahun.
Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Sumut Pintor Nasution menjelaskan di pasar saham, strategi berinvestasi untuk jangka waktu panjang berkisar antara 3-5 tahun atau bahkan lebih, serta cenderung menggunakan strategi fundamental.
"Strategi fundamental merupakan strategi dengan memilih saham-saham dari perusahaan yang memiliki fundamental keuangan yang baik. Artinya, saham-saham perusahaan yang memiliki ciri-ciri tersebut layak dibeli untuk dijual kembali di masa depan, terutama pada saat harga saham mencapai level tertinggi," katanya, Senin (6/3/2023).
Baca Juga: Perbedaan Investasi Emas Perhiasan dan Batangan, Mana Lebih Untung?
1. Seorang investor bisa mengamati harga saham sebuah perusahaan dibandingkan dengan nilai buku saham
Biasanya, kata Pintor, seorang investor bisa mengamati harga saham sebuah perusahaan dibandingkan dengan nilai buku saham tersebut price to book value (PBV) yang tertera di laporan keuangan perusahaan.
"Jika harga saham ada di bawah PBV artinya harga saham tersebut tergolong murah dan memiliki potensi kenaikan harga saham di masa depan. Saham ini juga dinilai layak dibeli untuk investasi jangka panjang," tuturnya.
Sebaliknya, jika harga saham sebuah perusahaan sudah berada di atas PBV, maka harga saham tersebut sudah tergolong mahal. Penyebab kenaikannya bisa terjadi karena aksi spekulasi menaikkan harga saham oleh para pelaku investor aktif.
"Oleh karena itu, sebaiknya tidak membeli saham ini, karena potensi kenaikan harga sahamnya akan kecil," ucap Pintor.