TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cari Cuan dengan Investasi Saham Metode Teknikal atau Fundamental

Berinvestasi saham di pasar modal membutuhkan strategi

ilustrasi perempuan berinvestasi (pexels.com/Mikhail Nilov)

Medan, IDN Times- Berinvestasi saham di pasar modal membutuhkan strategi. Salah satu strategi yang bisa dilakukan adalah mengombinasikan beragam strategi untuk  memperoleh keuntungan.

Namun, yang perlu diputuskan adalah apakah keputusan berinvestasi saham dilakukan untuk tujuan jangka waktu yang panjang, atau untuk kebutuhan mencari untung dalam waktu singkat, yaitu dalam hitungan bulan atau kurang dari setahun. 

Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Sumut Pintor Nasution menjelaskan di pasar saham, strategi berinvestasi untuk jangka waktu panjang berkisar antara 3-5 tahun atau bahkan lebih, serta cenderung menggunakan strategi fundamental.

"Strategi fundamental merupakan strategi dengan memilih saham-saham dari perusahaan yang memiliki fundamental keuangan yang baik. Artinya, saham-saham perusahaan yang memiliki ciri-ciri tersebut layak dibeli untuk dijual kembali di masa depan, terutama pada saat harga saham mencapai level tertinggi," katanya, Senin (6/3/2023).

Baca Juga: Perbedaan Investasi Emas Perhiasan dan Batangan, Mana Lebih Untung?

1. Seorang investor bisa mengamati harga saham sebuah perusahaan dibandingkan dengan nilai buku saham

idntimes.com

Biasanya, kata Pintor, seorang investor bisa mengamati harga saham sebuah perusahaan dibandingkan dengan nilai buku saham tersebut price to book value (PBV) yang tertera di laporan keuangan perusahaan.

"Jika harga saham ada di bawah PBV artinya harga saham tersebut tergolong murah dan memiliki potensi kenaikan harga saham di masa depan. Saham ini juga dinilai layak dibeli untuk investasi jangka panjang," tuturnya.

Sebaliknya, jika harga saham sebuah perusahaan sudah berada di atas PBV, maka harga saham tersebut sudah tergolong mahal. Penyebab kenaikannya bisa terjadi karena aksi spekulasi menaikkan harga saham oleh para pelaku investor aktif.

"Oleh karena itu, sebaiknya tidak membeli saham ini, karena potensi kenaikan harga sahamnya akan kecil," ucap Pintor.

2. Seorang investor fundamental akan serius mempelajari bisnis perusahaan yang sahamnya ingin dimiliki

Ilustrasi investasi (IDN Times/Mia Amalia)

Pintor mengimbau, seorang investor fundamental juga akan serius mempelajari bisnis perusahaan yang sahamnya ingin dia miliki. Bagaimana daya saing sektor usahanya, para kompetitor bisnis, dan bagaimana perusahaan melakukan inovasi atau strategi bisnis jangka panjang. 

"Seiring investor memahami perusahaan yang sahamnya ingin dia miliki, semakin tepat ia dapat memilih saham yang akan memberikan keuntungan di masa depan dalam bentuk dividen (pembagian keuntungan dari laba perusahaan) dan capital gain (keuntungan dari harga jual saham)," jelasnya.

3. Sementara, investor teknikal harus memantau grafik pergerakan harga

Pixabay.com/Rawpixel

Lalu, jika seorang investor mau berinvestasi dalam jangka waktu pendek,  khususnya kurang dari setahun. Investor jenis ini harus mempelajari strategi teknikal. Secara sederhana, pengertian strategi teknikal adalah cara berinvestasi dengan mengamati volatilitas dari kenaikan dan penurunan harga suatu saham.

Investor teknikal harus memantau grafik pergerakan harga suatu saham  pada suatu waktu  tertentu. Ketika  seorang investor sudah menghapal pola pergerakan harga sebuah saham berdasarkan hukum permintaan dan penjualan yang terjadi (market mechanism) pada suatu periode, atau berdasarkan bid dan offer saham-saham tersebut di papan perdagangan bursa efek, maka dia bisa mengambil keputusan.

Baik keputusan saat membeli saham, maupun waktu yang  tepat untuk menjual saham. Salah satu syarat untuk bisa  mengimplementasikan strategi teknikal untuk menikmati  keuntungan dari investasi saham adalah fokus dalam mengamati pergerakan harga saham.

Karena jika terlewati dalam pemantauan, investor bisa kehilangan kesempatan mendapatkan momentum menghasilkan capital gain dari kenaikan harga saham yang dimilikinya.

Baca Juga: Wajib Tahu! Ini Cara Investasi Emas yang Aman

Berita Terkini Lainnya