Zulhaidah Mengolah Limbah Kulit Jagung Jadi Berbagai Kerajinan

Dari limbah bisa bernilai ekonomis

Medan, IDN Times- Limbah kulit jagung biasanya terbuang begitu saja. Tapi kini mampu diolah menjadi kerajinan yang bernilai ekonomis.

Seperti yang dilakukan Ibu rumah tangga, warga Kecamatan Medan Johor ini. Zulhaidah Sitanggang berhasil mengolah limbah kulit jagung menjadi berbagai kerajinan. Mulai dari bros hijab, gelas, bunga dengan berbagai warna menarik dengan label Aida Craft.

1. Merintis kerajinan limbah kulit jagung bulan Desember 2021 lalu

Zulhaidah Mengolah Limbah Kulit Jagung Jadi Berbagai KerajinanKerajinan kulit jagung (IDN Times/Yurika Febrianti)

Untuk membuat kerajinan dari kulit jagung, Zulhaidah memiliki keahlian sendiri. Sebenarnya ia menekuni kerajinan ini terbilang baru, tepatnya sejak Desember tahun 2021 lalu.

Dalam bisnisnya, Zulhaidah masih menembus pasar Sumatera, termasuk Aceh dan Pekanbaru. Zulhaidah sendiri mengaku belum melebarkan sayap terlalu jauh dalam penjualan.

"Masih Aceh, Pekanbaru, Medan pengiriman. Kan baru mulai bulan 12 lalu, waktu memutuskan untuk tidak kerja lagi, ya udah di rumah aja, saya kepikiran buat kerajinan bunga ini," kata Zulhaidah.

2. Ide terinspirasi dari pajangan kulit jagung

Zulhaidah Mengolah Limbah Kulit Jagung Jadi Berbagai KerajinanKerajinan kulit jagung (IDN Times/Yurika Febrianti)

Zulhaidah menekuni selama dua minggu untuk belajar bisa menguasai pembuatan kerajinan dari limbah kulit jagung. Ide awal nya Zulhaidah terinspirasi dari Tantenya yang memiliki pajangan bunga dari kulit jagung di rumah.

“Awal ide waktu ke rumah tante, di mejanya ada bunga kulit jagung. Dilihat-lihat kok cantik ya, terus di rumah, buka Youtube coba-coba, jadinya banyak yang order (pesan), karena di-posting di sosmed hasil produknya,” jelas Zulhaidah.

Proses pembuatan limbah kulit jagung dilakukan secara handmade. Kulit jagung yang digunakan Zulhaidah juga diperoleh dari limbah pasar tradisional yang kemudian dia sortir.

Pembuatan satu tangkai bunga kulit jagung memakan waktu tiga hari. Pertama kulit jagung dipilih yang dalam keadaan baik, kemudian dibersihkan cuci selama 2 jam menggunakan sabun cair agar bersih, setelah itu jemur kulit jagung di bawah sinar matahari. Setelah kering kemudian direbus dengan campuran perwarna sintetik atau pewarna makanan.

Kemudian di jemur kembali, setelah kering barulah kulit jagung dibentuk sesuai kreasi yang diinginkan. Terakhir kreasi kulit jagung harus disemprot cairan mengandung alkohol agar tidak timbul jamur.

Baca Juga: Inovasi Mahasiswa UISU, Buat Mie Bernutrisi dari Kulit Durian

3. Dibanderol harga dari Rp15ribu sampai ratusan ribu rupiah

Zulhaidah Mengolah Limbah Kulit Jagung Jadi Berbagai KerajinanZulhaidah Sitanggang pengrajin kulit jagung (IDN Times/Yurika Febrianti)

Harga jual untuk kulit jagung pun sangat terjangkau, yakni terjual dari Rp15 ribu sampai ratusan ribu rupiah. Tergantung dari ukuran dan tingkat kesulitannya.

“Tergantung besar kecil ukuran, kalau bunga tulip panjang ini Rp15 ribu satu tangkai. Bisa dibikin mawar, anggrek atau tulip,” tambahnya.

4. Zulhaidah membuka secara umum pelatihan pembuatan limbah kulit jagung

Zulhaidah Mengolah Limbah Kulit Jagung Jadi Berbagai Kerajinanhttp://accentsandpetals.blogspot.com/

Mesti terbilang usaha kerajinan Zulhaidah masih seumur jagung, Zulhaidah sudah mampu memberikan pelatihan kepada Ikatan Alumni Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan (IKAMAN) serta membuka secara terbuka pelatihan dirumahnya.

 “Untuk sementara ini buat sendiri, tapi sudah beberapa kali melakukan pelatihan di IKAMAN untuk ibu-ibu. Anak-anak sekolah ke rumah juga udah pernah (pelatihan), jadi siapa yang mau belajar ya boleh boleh aja,” ucapnya ramah.

Selain memasarkan kerajinan nya dirumah dan sosial media nya, Zulhaidah juga turut memasarkan pada pameran Usaha Mikro Kelas Menengah (UMKM).

Baca Juga: Kreasi Cantik Sulam Pita Etty Lubis, Diminati hingga Mancanegara

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya