Cerita Samuel, Peluang Bisnis Hidroponik Green House di Masa Pandemik

Berawal dari hobi, kini menjalani bisnis yang lebih serius

Medan, IDN Times - Saat ini bercocok tanam secara hidroponik makin digandrungi masyarakat perkotaan yang memiliki lahan terbatas. Namun tak hanya sekadar bercocok tanam, sejumlah orang menjadikannya peluang bisnis baru. Seperti yang dilakukan Samuel Wu (37) misalnya. 

Berawal dari hobi, kini ia memantapkan diri untuk fokus bisnis sayur dan buah hidroponik. Bahkan, di tengah pandemik COVID-19, ia mengaku mendapat keuntungan besar karena banyaknya permintaan. 

"Keluaga sebenarnya diawal bingung, ini apa ya, dan belum yakin. Ternyata sekarang, bukan hanya mendukung, ini menjadi bisnis utama. Kita tekuni dan  bisnis lama kita tinggalkan. Gak nyangka juga sih," ujarnya kepada IDN Times saat ditemui di Three Coin Farm, Jumat (11/6/2021).

1. Berawal dari hobi dan membuat komunitas Kumpulan Hidroponik Medan sejak 2012

Cerita Samuel, Peluang Bisnis Hidroponik Green House di Masa PandemikSaat ini bercocok tanam secara hidroponik makin digandrungi masyarakat perkotaan yang memiliki lahan terbatas. Namun tak hanya sekadar bercocok tanam, sejumlah orang menjadikannya peluang bisnis baru. (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Samuel bercerita memulai bercocok tanam di lahan rumahnya sejak 2012. Berawal dari hobi, ia membuat komunitas Kumpulan Hidroponik Medan (KHM) untuk bertukar informasi terkait penanaman hidropnik lewat facebook.

Dari sana, ia kemudian mengembangkan kegemarannya itu menjadi bisnis baru. Hingga kini, ia mengelola green house seluas 800 meter bersama dua temannya, Erwin (32) dan Anton (32). 

"Kita dari komunitas, awalnya mau mengedukasi ke teman-teman bagaimana cara penanaman hidroponik ini. Sudah 9 tahun lalu, saat itu saya ke Singapura, ada garden hidroponik yang bisa jalan sendiri, kemudian ada agrowisata di Thailand, yang green house-nya lebih besar dari ini. Melihat itu, mulai tertarik untuk menerapkan dan sosialisasi terus sampai sekarang," ceritanya.

2. Berencana mengembangkan green house dan mengelola tanah seluas 6 hektare menjadi agrowisata dan wisata edukasi

Cerita Samuel, Peluang Bisnis Hidroponik Green House di Masa PandemikSaat ini bercocok tanam secara hidroponik makin digandrungi masyarakat perkotaan yang memiliki lahan terbatas. Namun tak hanya sekadar bercocok tanam, sejumlah orang menjadikannya peluang bisnis baru. (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Terkait untuk rencana bisnis ke depan, katanya, ia dan dua temannya akan mengembangkan green house dan mengelola tanah seluas 6 hektare menjadi agrowisata dan wisata edukasi.

"Gak hanya untuk profit aja tapi ada sisi edukasinya. Ini kalau ada sekolah-sekolah mau menanam hidroponik diterima. Kita akan kembangkan lebih lengkap, ada kafe, kebun sayur, buah, dan agrowisata edukasi. Mungkin ini targetnya enam bulan ke depan," tambahnya.

3. Meski tak memiliki dasar ilmu pertanian, ia tak menyangka jika hobi yang ditekuni ini bisa menjadi bisnis yang menjanjikan

Cerita Samuel, Peluang Bisnis Hidroponik Green House di Masa PandemikSaat ini bercocok tanam secara hidroponik makin digandrungi masyarakat perkotaan yang memiliki lahan terbatas. Namun tak hanya sekadar bercocok tanam, sejumlah orang menjadikannya peluang bisnis baru. (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Meski tak memiliki dasar ilmu pertanian, ia tak menyangka jika hobi yang ditekuninya itu bisa menjadi bisnis yang menjanjikan. "Ini hanya autodidak, saya masih ingat ini ditanam di baskom di halaman rumah," kenangnya

"Ternyata saat diposting di sosial media lewat komunitas itu, banyak yang respon. Ya saya gak menyangka responnya seperti ini. Kalau dulu sebenarnya gak terlalu banyak yang mengonsumsi sayur, tapi pertumbuhan selama pandemik COVID-19 ini sangat tinggi," sambung Samuel.

Baca Juga: 5 Hal yang Harus Kamu Perhatikan Saat Budidaya Tanaman Hidroponik

4. Untuk proses penanaman hidroponik ini, ada beberapa tahap yang diperhatikan

Cerita Samuel, Peluang Bisnis Hidroponik Green House di Masa PandemikSaat ini bercocok tanam secara hidroponik makin digandrungi masyarakat perkotaan yang memiliki lahan terbatas. Namun tak hanya sekadar bercocok tanam, sejumlah orang menjadikannya peluang bisnis baru. (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Kata Samuel, untuk proses penanaman hidroponik ini, ada beberapa tahap yang diperhatikan. Yang pertama pembibitan yang disemai, lalu dimasukan ke wadah yang basah. Setelah 10 hari, akan muncul kecambah.

"Selanjutnya, dipindah ke wadah peremajaan selama 10 hari. Kemudian, dipindah ke dewasa 10 hari. Jadi setiap 10 hari sekali sudah dipanen dan ini semuanya gak kelihatan tempat penampungan airnya. Karena sumber airnya satu dan diatur suhunya," ujarnya.

5. Apa kelebihan bercocok tanam hidroponik dengan media tanam di tanah?

Cerita Samuel, Peluang Bisnis Hidroponik Green House di Masa PandemikSaat ini bercocok tanam secara hidroponik makin digandrungi masyarakat perkotaan yang memiliki lahan terbatas. Namun tak hanya sekadar bercocok tanam, sejumlah orang menjadikannya peluang bisnis baru. (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Samuel menyebutkan, ada beberapa kelebihan bercocok tanam hidroponik jika dibanding dengan media tanam di tanah. Katanya, ada banyak hal-hal yang gak bisa diukur di tanah. Untuk proses tersebut, tentu menghabiskan banyak waktu.

"Tapi kalau di sini, kita menggunakan busa yang di mana tidak mengandung unsur hara, sehingga kita gak perlu repot untuk melakukan test lab. Kalau di sini semua bisa kita ukur semua," katanya.

"Sebenarnya yang paling masalah itu, kalau di tanah itu untuk menghindari hama disemprot pestisida. Dengan ini, kita tidak pakai pestisida sama sekali. Kita mendesain agar terhindar dari hama, jadi lebih aman. Di sini hanya menggunakan nutrisi saja," tambahnya.

Meski demikian, Samuel juga menyadari ada kendala dalam menetralkan suhu dan mengontrol air. "Kemudian karena ini di kota, suhunya panas berbeda jika di pegunungan," katanya. 

6. Saat ini, hasil panen dari green house yang dikelolanya diminati ritel dan kafe

Cerita Samuel, Peluang Bisnis Hidroponik Green House di Masa PandemikSaat ini bercocok tanam secara hidroponik makin digandrungi masyarakat perkotaan yang memiliki lahan terbatas. Namun tak hanya sekadar bercocok tanam, sejumlah orang menjadikannya peluang bisnis baru. (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Saat ini, hasil panen dari green house yang dikelolanya diminati ritel dan kafe. Namun, ia belum menjual lewat media sosial karena permintaan untuk pelanggannya masih kurang. Bahkan jika para peminat kekurangan sayur hidroponik, ia meminta petani yang tergabung dalam komunitas untuk menutupi. 

"Kita biasanya men-suply sayur ini ke kafe yang sesuai segmentasi, biasanya kafe yang menyediakan sayur-sayur hidroponik. Untuk saat ini belum ada jualan via digital. Saat ini kita bantu reseller kita dulu," ucapnya.

7. Menurut Samuel, jika cara bercocok tanam ini ditekuni bisa melanjutkan ke bisnis yang lebih serius

Cerita Samuel, Peluang Bisnis Hidroponik Green House di Masa PandemikSaat ini bercocok tanam secara hidroponik makin digandrungi masyarakat perkotaan yang memiliki lahan terbatas. Namun tak hanya sekadar bercocok tanam, sejumlah orang menjadikannya peluang bisnis baru. (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Samuel berpesan, untuk memulai cara bercocok tanam jenis ini bisa memanfaatkan halaman rumah. Mulai dari baskom, botol-botol bekas di rumah. Menurutnya, jika cara itu ditekuni bisa melanjutkan ke bisnis yang lebih serius. 

"Kalau menurut saya ini prospeknya besar. Ini kita hanya tanam sayur dan buah melon aja sudah menghasilkan untung yang besar. Ada lagi yang bisa ditanam selain itu, ada daun mint, dan buah lainnya," ucapnya.

"Kita senang jika sebagian banyak yang menerapkan hidroponik, kita bisa saling mengisi jika ada kekurangan. Setidaknya bisa mengonsumsi untuk pribadi. Bisa lebih sehat dan mengurangi pengeluaran juga kan," harapnya. 

Baca Juga: Vietnam Ternyata Jadi Langganan Jus Pepaya asal Sumut

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya