LPEI Catat Total Penjaminan Ekspor Capai Rp12,4 Triliun

Jumlah tersebut dicapai sepanjang semester I 2022

Medan, IDN Times- Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank mencatat sepanjang enam bulan pertama tahun 2022, total outstanding penjaminan komersial dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mencapai Rp12,4 triliun. Angka ini naik 24,5 persen secara year on year. 

"Sementara untuk plafon asuransi sebesar Rp17,5 triliun atau meningkat 82,3 persen, dan volume trade finance mencapai Rp8,4 triliun, melonjak sebesar 125,8 persen. Adapun rasio pembiayaan UMKM terhadap total pembiayaan per Juni 2022 yakni sebesar 16,9 persen," sebut Riyani Tirtoso, Direktur Eksekutif LPEI, Kamis (13/10/2022).

1. LPEI akan meningkatkan penyaluran pembiayaan kepada sektor UMKM

LPEI Catat Total Penjaminan Ekspor Capai Rp12,4 TriliunPameran UMKM Gayeng 2022 yang diselenggarakan Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Jawa Tengah di Mal Paragon Semarang, 19--24 April 2022. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Melihat hal itu, Riyani menyampaikan fokus LPEI ke depan adalah meningkatkan penyaluran pembiayaan kepada sektor UMKM dengan cara berkolaborasi dengan ekosistem ekspor.

"LPEI berkomitmen mendorong pelaku UMKM ekspor guna mewujudkan beyond finance, developmental impact, dan sustainability," ujarnya.

Baca Juga: UMKM di Sumut Jumlahnya 2,8 Juta, Tapi Ini Kendalanya

2. Kegiatan pendampingan lewat Coaching Program for New Exporters

LPEI Catat Total Penjaminan Ekspor Capai Rp12,4 Triliunilustrasi ekspor-impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Riyani menjelaskan bukan hanya dari sisi pembiayaan, LPEI juga melakukan kegiatan dan pendampingan Coaching Program for New Exporters (CPNE) kepada 284 UMKM berorientasi ekspor di 5 kota yaitu Aceh, Jakarta dan Bandung dan Semarang selama semester I 2022.

Selain itu, terdapat fasilitas market handholding untuk membantu pemasaran produk UMKM. Pada tahun 2022 (per Juni) LPEI memiliki 496 produk yang di posting pada akun Alibaba dan melakukan business matching ke Australia, Arab Saudi, Nigeria, Korea Selatan dan Inggris.

Hingga Juni 2022, jasa konsultasi LPEI telah melakukan capacity building kepada 12.901 petani atau nelayan yang menciptakan 134 desa devisa, dan melahirkan 123 eksportir baru.

3. Melakukan pengukuran developmental impact sebagai indikator kontribusi

LPEI Catat Total Penjaminan Ekspor Capai Rp12,4 Triliunilustrasi ekspor-impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Dikatakan Riyani, LPEI juga bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) melakukan pengukuran developmental impact sebagai indikator kontribusi LPEI terhadap pengembangan ekspor nasional.

"Pengukuran ini sebagai indikator kontribusi LPEI terhadap pengembangan ekspor nasional dari penggunaan Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diterima oleh lembaga yang telah tersalurkan dengan baik," sebutnya. 

Secara agregat ekonomi atas fasilitas pembiayaan, debitur dan supply chain, developmental impact LPEI berkontribusi sebesar 8 persen terhadap nilai ekspor barang sepanjang periode Juli 2021-Juni 2022.

“Dukungan PMN ini tentunya membuat LPEI memiliki tingkat permodalan yang lebih baik untuk mengatasi dinamika ekonomi dalam menjalankan mandat ke depan,” ujar Riyani.

Baca Juga: Ekspor Indonesia Melonjak, LPEI Perkuat Kolaborasi

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya