Harga Stabil, Ini Harga-harga Bahan Pokok di Sumut Jelang Ramadan

Kecuali gula pasir, minyak goreng dan bawang merah

Medan, IDN Times - Jelang Ramadan yang tinggal menghitung hari, stok pangan berupa sembako serta bahan dapur lainnya di Sumatera Utara sejauh ini masih aman. Harganya juga masih stabil.

Pengamat Ekonomi Sumatera Utara, Gunawan Benjamin mengatakan, bahkan sejumlah harga kebutuhan pokok masyarakat terpantau lebih rendah dibandingkan dengan harga normal.

Salah satu harga komoditas cabai, menurutnya saat ini masih diperjualbelikan pada kisaran harga Rp20 ribu hingga Rp25 ribu per Kg. Tak jauh berbeda juga terjadi pada cabai rawit yang bergerak pada angka Rp20 ribu. Sementara cabai merah berkisar Rp25 ribu per Kg.

1. Harga telur ayam dan beras masih stabil

Harga Stabil, Ini Harga-harga Bahan Pokok di Sumut Jelang RamadanIlustrasi beras di gudang bulog (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Sementara itu, untuk komoditas lainnya seperti telur ayam, dan beras masih terbilang stabil. “Harganya masih berkisar Rp9 ribu hingga Rp12 ribu per kg untuk harga beras. Telur ayam masih Rp20 ribu hingga Rp21 ribu per kg.

Selain itu, harga bawang merah naik pada harga Rp40 ribu sampai Rp43 ribu per kg. Sementara bawang putih turun tajam. “Yang paling rendah itu ada yang dijual pedagang seharga Rp26 ribuan per kg,” jelasnya.

2. Kebutuhan pokok, minyak goreng bertahan mahal karena pengaruh CPO di pasar internasional

Harga Stabil, Ini Harga-harga Bahan Pokok di Sumut Jelang RamadanIlustrasi Supermarket (IDN Times/Sunariyah)

Harga kebutuhan pokok yang masih bertahan mahal adalah minyak goreng, gula putih dan bawang merah.

Harga minyak goreng sudah mencapai Rp11 ribu hingga Rp13 ribu per kg. Minyak goreng yang bertahan mahal dikarenakan pengaruh dari tren perubahan harga komoditas CPO di pasar internasional serta tren perubahan mata uang US Dolar.

“Saya menilai, untuk minyak goreng ini harganya seharusnya sudah saatnya turun. dikarenakan oleh tren penurunan harga CPO yang saat ini bertengger dikisaran 2.300 ringgit per ton. Dan perlahan rupiah juga mulai menguat di angka Rp15.500 per US Dolar. Saya menyarankan pemerintah agar melakukan evaluasi terhadap produsen minyak goreng. Walaupun di tengah COVID-19 ini, dikhawatirkan akan ada banyak perusahaan yang sulit menekan harga dikarenakan biaya operasional tinggi selama pandemik,” ucapnya.

Baca Juga: Pasar-pasar di Medan Tetap Beroperasi Seperti Biasa, Tapi Sepi Pembeli

3. Gula pasir masih tetap mahal, berharap pemerintah cepat menstabilkan

Harga Stabil, Ini Harga-harga Bahan Pokok di Sumut Jelang RamadanIlustrasi gula (IDN Times/Dokumen)

Gunawan berharap kepada pemerintah, agar dapat menstabilkan secepatnya untuk harga gula pasir.

“Keran impor sudah dibuka, dan sejumlah pabrik pengolahan gula putih juga sudah beroperasi. Tetapi yang jadi persoalan adalah mengapa harga gula pasir masih bertahan di atas Rp18 ribu per kg. Bahkan, ditemukan ada yang harganya pada angka Rp21 ribuan per kg,” tambah Gunawan.

4. Stok kebutuhan bahan pokok dijamin cukup hingga usai lebaran

Harga Stabil, Ini Harga-harga Bahan Pokok di Sumut Jelang RamadanAktivitas pedagang disalah satu pasar tradisional di Bantul. IDN Times/Istimewa

Berdasarkan hasil pemantauannya, Gunawan menjelaskan bahwa stok sejumlah bahan kebutuhan pokok seperti cabai, bawang, telur ayam, daging ayam, daging sapi, dan semua kebutuhan pokok lainnya terpantau cukup hingga lebaran usai.

“Untuk bawang merah memang bermasalah, karena pasokan dari solok Sumatera Barat belum mencukupi, dan kebutuhan lainnya seperti dari Pulau Jawa juga terganggu. Hal inilah yang memicu kenaikan harga bawang merah belakangan ini,” tuturnya.

5. Sempat terjadi spekulen dari pedagang ayam

Harga Stabil, Ini Harga-harga Bahan Pokok di Sumut Jelang RamadanHUMAS PD PASAR KOTA TANGERANG

Sementara itu, tren harga daging ayam sejauh ini mengalami penurunan. Dari berkisar Rp27 ribuan per Kg. Saat ini dijual dalam rentang harga Rp19 ribu hingga Rp21 ribu per kg.

“Padahal, sekitar dua pekan yang lalu, harga daging ayam sempat turun sampai Rp17 ribu per kg. Ulah spekulan yang mencoba mencari peruntungan dengan menahan stok sempat membuat harga daging ayam naik Rp27 ribu,” ungkap Gunawan.

Ia juga menambahkan, saat menjelang Ramadan yang biasanya terjadi peningkatan permintaan. Namun, yang terjadi justru malah sebaliknya. Daya beli yang terpukul karena corona, membuat daging ayam penjualannya tidak maksimal. Alhasil, stok yang ditahan sebelumnya terpaksa kembali dikeluarkan yang memicu penurunan harga daging ayam saat ini.

Baca Juga: Sepi Pembeli karena Dampak Corona, Pedagang Pakaian Banting Harga

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya