Kreasi Cantik Sulam Pita Etty Lubis, Diminati hingga Mancanegara
Harga dibandrol puluhan sampai ratusan ribu rupiah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times- Menyulam biasanya menggunakan bahan benang, namun apa jadinya menyulam menggunakan pita. Kreasi ini dikembangkan oleh Etty Syafrina Lubis, pemilik Jasmine Handycraft yang berada di Jalan Perjuangan no 12, Kecamatan Medan Perjuangan, Kota Medan.
Sulam pita karya cantik dan unik Etty ini bisa dijadikan masker, sarung bantal, tudung saji, taplak meja dan sebagainya.
Baca Juga: Inovasi Mahasiswa UISU, Buat Mie Bernutrisi dari Kulit Durian
1. Memulai jahit kain flanel kemudian tercetus sulam pita
Sejak duduk kelas 6 sekolah dasar (SD) Etty sudah mulai menjahit, menyukai sulam menyulam berkat orangtuanya yang seorang guru keterampilan. Etty sendiri merupakan guru matematika, yang sudah mengajar 12 tahun.
Tahun 2005 Etty mengawali usahanya lewat kain flanel dengan membuat berbagai kreativitas seperti tas, tutup toples dan lainnya. Bahkan sudah mengirim hasil seninya itu keluar daerah.
“Belum sulam menyulam, booming-nya dulu flanel buat toples, tas, buat semualah. Itu 2005 saya sudah mulai mengirim keluar daerah tapi masih kawasan Sumatra Utara. Lama kelamaan kalau namanya booming pasti selesai (bertahan sementara). Saya searching (memperoleh informasi), sepertinya di Sumatra Utara itu belum ada nampak sulam pita. Saya coba mulanya jual ke kerabat dulu, kemudian pakai online penjualan. Akhinya saya dapat pasar,” kata Etty.
Baca Juga: Galeri Ulos Sianipar, Pasarkan Kerajinan Tradisional Lewat Cara Modern