TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Masuki Fase Gugur Daun, Produksi Karet di Sumut Menurun

Kurangnya bahan baku membuat ekspor menurun

Ilustrasi buruh tani memanen getah karet. (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

Medan, IDN Times- Realisasi ekspor karet di Sumatra Utara (Sumut) untuk pengapalan Februari 2023 mengalami penurunan sebesar 6 persen menjadi 27.516 ton secara month to month (MoM) dibandingkan pada Januari 2023 lalu.

Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo), Edy Irwansyah mengatakan, penurunan ini diakibatkan karena perkebunan karet Sumut kini memasuki fase gugur daun, sehingga berdampak pada penurunan produksi.

Baca Juga: LPEI dan BJB Dorong Ekspor Lewat Skema Penjaminan Kredit Ekspor

1. Gugur daun terjadi setiap tahun, waktunya berbeda di setiap daerah

Kebun karet. (instagram.com/amylia_18).

Apalagi, gugur daun ini merupakan gugur daun alami yang terjadi setiap tahun. Mulainya berbeda di setiap daerah, pada Januari hingga Maret, dan berakhirnya juga bervariasi, Maret hingga April.

“Secara geografis, Sumut terletak pada 1 derajat hingga 4 derjat Lintang Utara, dan 98 derajat hingga 100 derjat Bujur Timur,” kata Edy, Kamis (9/3/2023).

Edy menjelaskan, secara total, volume ekspor Januari hingga Februari 2023 sebanyak 61.305 ton atau menurun 7,4 persen pada periode yang sama tahun 2022.

2. Ada 27 negara tujuan ekspor saat ini

ilustrasi ekspor-impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Adapun Negara tujuan ekspor bulan Februari sebanyak 27 negara. Untuk 5 besar negara tujuan ekspor utama karet Sumut adalah, Jepang (30,1 persen), USA (20,6 persen), Turki (8,6 persen), China (7,9 persen), dan Kanada (6,5 persen).

Ekspor untuk pengapalan Maret 2023 diperkirakan masih stagnan karena kondisi bahan baku masih kurang.

Baca Juga: Ekspor Perdana, Kelapa Segar Nias Utara Berlayar ke Tiongkok

Berita Terkini Lainnya