TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hadapi Krisis Pangan dan Inflasi, Sumut Tingkatkan Ekonomi Produktif 

Terutama sektor pertanian, perkebunan dan perikanan

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (Arief Rahmat)

Medan, IDN Times- Menghadapi ancaman krisis pangan dan inflasi, sebagai dampak dari persoalan ekonomi dunia, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Utara melakukan berbagai upaya. Antara lain fokus pada peningkatan kegiatan ekonomi produktif, terutama sektor pertanian, perkebunan dan perikanan, yang selanjutnya diharapkan akan memperkuat kondisi ketahanan pangan daerah.

Hal itu dikatakan Edy dalam Nota Jawaban atas Pemandangan Umum Fraksi-fraksi DPRD Sumut terhadap Nota Keuangan dan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Perubahan APBD 2022, di Gedung Parpurna DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan, Senin (29/8/2022).

"Terhadap penguatan sektor usaha produktif, hal ini akan menjadi perhatian kami dalam mendorong, khususnya dalam hal pemberdayaan koperasi, pelaku UMKM, petani, pekebun dan nelayan, agar menjadi prioritas pembangunan,” ungkap Edy.

Baca Juga: Harga Benang Pengaruhi Produksi Tenun Ulos di Sumut

1. Sektor agraris menjadi bagian dari prioritas pembangunan

Petani di Sumut melakukan aksi jalan kaki dari Medan ke Istana Merdeka untuk menemui presiden Joko Widodo menuntut penyelesaian konflik lahan Eks HGU PTPN II, Kamis (25/6). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Edy menyampaikan, terkait kesejahteraan petani, pihaknya menyadari bahwa perlu pembenahan yang memerlukan dukungan dari legislatif. Karena itu sektor agraris menjadi bagian dari prioritas pembangunan, seperti melalui program pengembangan sistem pertanian terintegrasi (Sitantri), pemberian bantuan benih, sarana dan prasarana, peralatan, penguatan SDM, agar dapat memenuhi kebutuhan pangan domestik.

2. Untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, Pemprov Sumut berupaya melalui optimalisasi destinasi unggulan

IDN Times/Masdalena Napitupulu

Selanjutnya, untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, Pemprov Sumut berupaya melalui optimalisasi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba dan destinasi unggulan lainnya, seperti penciptaan tempat dan desa wisata baru, serta event budaya.

Sedangkan soal rencana pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan dengan skema tahun jamak, Gubernur menyebutkan hal itu merupakan implementasi visi misi Gubernur yang tertuang daam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sumut 2018 - 2023.

Kegiatan pembangunan infrastruktur dengan nilai Rp2,7 Triliun itu, berdasarkan atas persetujuan bersama antara kepala daerah dan DPRD. “Bahwa kegiatan tahun jamak dimaksud dalam rangka capaian RPJMD Sumut yang merupakan bagian dari program prioritas nasional atau kepentingan strategis nasional. Sehingga dalam pelaksaaannya dapat melebihi masa jabatan kepala daerah,” kata Edy.

Baca Juga: Disebut Galak oleh Menteri Hingga Wapres, Begini Kata Edy Rahmayadi

Berita Terkini Lainnya