Strategi Chicken Holic Bertahan di Tengah Pandemik COVID-19
Bahkan menambah puluhan gerai
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Chicken Holic hadir sejak tahun 2014. Camilan olahan daging ayam ini, bermula dari bisnis kios kecil. Dengan komitmen untuk terus menghadirkan ragam sajian olahan daging, kini Chicken Holic berhasil menambah gerai yang tersebar di 30 cabang seluruh kota Medan.
Bahkan, semakin bertambah meski di tengah pandemik COVID-19. Simak ceritanya di sini!
Baca Juga: Cerita Yuni, Rintis Keripik Kentang hingga Pekerjakan Warga Sekampung
1. Chicken Holic memiliki strategi lain untuk bertahan di tengah pandemik COVID-19
Chief Operating Officer Chicken Holic, Randy Raharja menyebutkan, awal pandemi tahun 2020, Chicken Holic turut merasakan ada tantangan yang harus dihadapi bisnisnya.
“Masa sulit pasti ada, namun hal tersebut yang membuat Chicken Holic tetap berdiri dan bertumbuh besar hingga saat ini," ujarnya.
Ia juga mengatakan, jika setahun terakhir ini, para pemilik bisnis pastinya melakukan evaluasi pada berbagai sektor biaya seperti operasional, sumber daya manusia, dan marketing untuk memastikan bisnis dapat terus berjalan. Namun, berbeda dengan Chicken Holic yang memiliki strategi lain.
Chicken Holic memanfaatkan situasi pandemi untuk melakukan evaluasi internal seperti memperbaiki SOP perusahaan, cash flow projection, hingga perhitungan harga penjualan.
Baca Juga: Resep Ayam Goreng Saus Longan, Rasanya Asam dan Manis