TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bantuan Bibit Kedelai Anjasmoro Mulai Didistribusikan

Benih kedelai yang diterima poktan hanya untuk areal 210 ha

Ilustrasi kedelai (IDN Times/Istimewa)

Medan, IDN Times- Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (Ketapang TPH) Provinsi Sumatra Utara, mulai mendistribusikan bantuan benih kedelai dari APBN Tahun Anggaran 2023 untuk sejumlah anggota kelompok tani (poktan) di Sumut.

Plh Kepala Seksi (Kasi) Aneka Kacang dan Umbi Bidang Tanaman Pangan Dinas Ketapang TPH Sumut, Hendrik Miraza, mengatakan distribusi benih kedelai tersebut telah dilakukan sejak awal Januari 2023.

Baca Juga: Masuki Fase Gugur Daun, Produksi Karet di Sumut Menurun

1. Bantuan benih kedelai yang diberikan varietas Anjasmoro

Pixabay/1737576

Dinas Ketapang TPH juga sudah melakukan verifikasi Calon Petani Calon Lokasi (CPCL) penerima bantuan kedelai salah satunya di Kelompok Wanita Tani Limau Desa Perkebunan Limau Manis Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batubara.

“Sejumlah poktan di Kabupaten Serdangbedagai sudah menerima benih kedelai bantuan varietas Anjasmoro sejak awal Januari 2023 lalu,” katanya di Desa Perkebunan Limau Manis Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batubara, Kamis (9/03/2023) siang.

Hendrik menyebutkan dari alokasi seluas 320 hektare (ha), benih kedelai yang didistribusikan ke petani Sergai baru berkisar 100 ha. Begitu juga di Kabupaten Langkat, benih kedelai yang diterima anggota poktan hanya untuk areal seluas 210 ha dari alokasi sebanyak 310 ha.

2. Bantuan dilakukan secara bertahap

ilustrasi merendam kedelai (healthyvegrecipes.com)

Kondisi tersebut tidak jauh berbeda dengan Kabupaten Asahan yang baru menerima benih kedelai untuk pertanaman seluas 117 ha dari alokasi sebanyak 171 ha. Berbeda dengan Kabupaten Labuhanbatu selatan (Labusel) yang sudah menerima keseluruhan benih bantuan untuk pertanaman seluas 165 ha.

“Keterbatasan benih kedelai yang membuat bantuan dilakukan secara bertahap, selain lambannya pengajuan CPCL dari pihak kabupaten/kota,” ujarnya.

Hendrik mengemukakan, setiap penerima bantuan menerima tidak hanya benih kedelai, tapi juga sarana produksi pertanian (saprodi) seperti pupuk. Untuk setiap ha, penerima bantuan akan mendapatkan 50 kilogram (kg) benih kedelai, 50 kg pupuk NPK, 3 kg pupuk hayati dan 2 liter pestisida.

“Bantuan itu memang belum mencukupi, sehingga diharapkan adanya swadaya dari penerima bantuan agar bisa melakukan pertanaman kedelai,” ucapnya.

Baca Juga: Ekspor Perdana, Kelapa Segar Nias Utara Berlayar ke Tiongkok

Berita Terkini Lainnya