TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Curhat Pemilik Kos di Medan yang Ditinggal Mahasiswa Pulang Kampung

Kos-kosan sudah sepi sejak 4 bulan lalu

Suasana salah satu kos di kota Medan tampak sepi (IDN Times/ Indah Permata Sari)

Medan, IDN Times - Dampak pandemik COVID-19 menghantam berbagai sektor usaha. Salah satunya bisnis kos-kosan. Bisnis yang selama ini dianggap paling menggiurkan untuk meraup cuan. 

Perkuliahan yang digelar online di masa pandemik menjadi alasannya. Dampaknya, mahasiswa pun memilih pulang kampung dan banyak yang berhenti menyewa kos-kosan.

Seperti cerita salah satu pemilik kos di Jalan Sisingamangaraja Medan Gang Pegawai, Saurma Sinaga (56). "Ya berpengaruh, agak sedikit sepi," ujar Saurma.

1. Sejak belajar online, para mahasiswa memilih pulang kampung

Ilustrasi kost-kost an di Tabanan (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Pemilik kos 46, Saurma mengatakan bahwa bisnis kos yang sudah dijalankannya telah 5 tahun lamanya. Namun, sejak masa pandemik COVID-19 dan belajar online, kosnya kini sepi.

"Anak-anak banyak yang pulang kampung, ada yang langsung angkat barangnya pindah pulang ke kampung," ujarnya.

Baca Juga: Kisah Pebisnis Rumah Kos Cari  Strategi Hadapi Pandemik

2. Kos-kosannya sudah sepi sejak 4 bulan lalu

dirumahku.com

Dijelaskan Saurma, kos sudah sepi sejak 4 atau 3 bulan yang lalu. Berjumlah 9 kamar, kos-kosan ini sudah dikosongkan 3 kamar. Sehingga yang masih menetap di kamar kos tersebut ada 6 anak kos yang merupakan mahasiswa dan pegawai (pekerja).

"Ada yang berhenti ada yang enggak. Tiga atau empat bulan yang lalu udah banyak berhenti," ucapnya.

3. Pemilik kos: Tak ada pengurangan uang kos

Suasana salah satu kost di kota Medan tampak sepi (IDN Times/ Indah Permata Sari)

Menurutnya, meskipun anak kosnya banyak yang pulang kampung bahkan berhenti, ia tak lantas mengurangi uang kos untuk menarik penghuni kos lainnya. Soalnya dia sudah mematok harga yang murah dengan berbagai fasilitas.

"Tidak ada pengurangan uang kos. Tetap segitu. Harga perbulan Rp500 ribu termasuk air dan listrik," jelasnya.

Untuk peraturan selama pandemik, Saurma tak memiliki peraturan khsusus untuk anak kosnya."Seperti biasa aja peraturannya. Kamar mandi ada yang satu-satu dan ada yang kongsi (berbagi)," tutur Saurma.

Baca Juga: Bisnis Kos-kosan di Bali Macet, Hingga Penghuni Memilih Pulang Kampung

Berita Terkini Lainnya