TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perjuangan Circle Concordia Coffee Eksis Melawan Kenaikan Bahan Baku

Melakukan inovasi untuk tetap bisa eksis

Produk Circle Conrodia Coffee (instagram/circleconcordiacoffeec3)

Medan, IDN Times – Usaha kopi roasting Circle Concordia Coffee (C3) kini tengah berjuang untuk tetap bisa eksis dalam bisnis perkopian di Sumatra Utara. Setelah pandemik COVID-19, usaha kopi yang berdiri sejak 2018 ini kini menghadapi tantangan berat. Yakni naiknya harga bahan baku.

Hal ini diungkap Fandy Vasta Filo Sembiring Milala, selaku owner dari C3. "Untuk prospeknya hari ini sepertinya masih harus bertahan, berawal dari covid dan hari ini kita harus menghadapi harga bahan baku yang tinggi," kata Fandy kepada IDN Times, Jumat (30/6/2023).

Saat ini C3 masih meroasting biji kopi yang sama seperti sebelumnya.Yakni beans espresso full arabica maupun blend arabica Robusta

Namun mereka fokus dengan penjualan dalam negeri saja. "Penjualan juga masih di lokal, mungkin ada juga yang berkonsultasi untuk pembelian kopi dari luar, tapi kita sulit bernegosiasi untuk pengiriman di peraturan ekspor impornya dan juga cost pengiriman yang terlalu tinggi," tambahnya.

1. Penjualan online sementara disetop hingga bahan baku stabil

Fandy berjuang bersama Circle Conrodia Coffee (instagram/circleconcordiacoffeec3)

Selain itu untuk penjualan online yang selama ini jadi andalan juga disetop. Soalnya stok bahan baku yang masih belum stabil harganya. Namun mereka akan kembali berjualan online saat sudah stabil.

"Jadi kita fokus untuk pembangunan pasar yang konvensional untuk sementara ini dan lagi mencoba lagi untuk jualan online juga kembali," ujarnya.

Soal harga bahan baku yang tinggi diakui Fandy diduga karena kemarau yang melanda perkebunan kopi di Brazil. Hal itu kemmungkina jadi faktor utama harga kopi jadi tinggi

"Tapi memang seharusnya harus senang karena di sinilah para petani kopi dapat meraup keuntungan yang tinggi. Sebelumnya terkadang harga kopi anjlok sehingga ada penebangan pohon kopi dan diganti dengan komoditas lain, dan ketika harga tinggi mereka sudah tidak punya pohon kopi lagi, setidaknya hari ini ada kesadaran untuk menanam kopi lagi," jelas Alumnus Sastra Inggris, Kampus Unimed ini.

 

2. Tetap berinovasi meski dalam keadaan sulit

Perjuangan Circle Conrodia Coffee (instagram/circleconcordiacoffeec3)

Diakuinya C3 harus terus berinovasi untuk menghadapi keadaan yang memang sulit diprediksi ini dalam dunia bisnis.

"Sebenarnya paling yang susah dikontrol sebenarnya jangan sampai harga seperti kemarin naik turun harga kopi sangat drastis. Kami sendiri mungkin terlambat memprediksi karena keadaannya terlalu tiba tiba harga bahan baku naik sekitaran 30 persen ke atas, sehingga harus bertahan dan mencari inovasi inovasi bisnis lainnya untuk dapat maju kembali," tambahnya.

Untuk mengantisipasi soal bahan baku dan customer juga ramai yang mengeluh, C3 membuat dua variant base espresso yang memang pilihan utama pengusaha coffeeshop dengan harga lebih murah.

"Tapi rasa tetap berkualiatas khusus untuk milk based kopi susuan namanya Streetdopio ini untuk blend arabica dan robusta dan 1 lagi Double Black bisa masuk ke milkbased kopi susuan dan juga basic espresso untuk full arabica. Selain itu juga memberi edukasi kembali kepada customer yang memakai produk yang baru ini bagaimana menggunakan bahan baku tersebut secara maksimal," katanya.

Baca Juga: Upaya Kopi Tabo Selama 10 Tahun Bangun Ekosistem Petani di Tapsel

Berita Terkini Lainnya