Mengenal Alat Transportasi Tuktuk, Kendaraan Roda Tiga Mirip Bajaj

Sering ditemukan di Thailand dan sekitarnya

Transportasi adalah salah satu alat yang sangat penting dalam menunjang mobilitas manusia. Bayangkan jika manusia tidak melakukan inovasi dalan transportasi, sepanjang hari kita harus menempuh perjalanan dengan kaki entah berapa pun jauhnya. Bersyukur sekarang sudah banyak ditemukan jenis transportasi yang sangat memudahkan.

Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, identik dengan sepeda motor yang mudah ditemui dimana saja. Sedangkan beberapa negara lain seperti Thailand, memiliki transportasi unik yaitu Tuktuk. Tuktuk sendiri merupakan kendaraan roda tiga yang memiliki kemiripan dengan bajaj. Bagaimana sih bentuk dan asal usul Tuktuk? Yuk, disimak artikel berikut.

1. Sejarah singkat mengenai penemuan Tuktuk

Mengenal Alat Transportasi Tuktuk, Kendaraan Roda Tiga Mirip Bajajilustrasi Piaggio Ape (pixabay.com/EM80)

Terjadi perdebatan beberapa negara mengenai penemu pertama kendaraan ini. Italia menyebutkan bahwa Piaggio Ape (1947) adalah Tuktuk yang pertama. Memang tidak diragukan lagi, dalam bentuk modernnya Tuktuk memang menyerupai Piaggio Ape. Namun, transportasi ini sudah ada 61 tahun sebelum Piaggio mendesain Ape.

Jika dilihat dari sisi sejarah Tuktuk, klaim pertama berasal dari Jepang pada tahun 1934. Namun, penelitian tampaknya menunjukkan bahwa itu hanya sepeda motor dengan tiga buah roda yang belum bisa dinamakan Tuktuk.

Pada tahun 1886, sebenarnya Jerman telah mengajukan paten untuk kendaraan roda tiga, dua di depan dan satu dibelakang. Kendaraan ini juga sudah memiliki satu mesin di belakang dan dikendalikan dengan pegangan. Hal ini jauh lebih mirip dengan Tuktuk sekarang. Bahkan, mesinnya juga mengeluarkan suara Tuktuk saat melaju, dari sinilah asal nama kendaraan tersebut.

2. Perbedaan Tuktuk dengan Bajaj

Mengenal Alat Transportasi Tuktuk, Kendaraan Roda Tiga Mirip Bajajilustrasi bajaj di Indonesia (unsplash.com/Rezal Scharfe)

Pada dasarnya kedua kendaraan ini sama-sama memiliki roda tiga dan difungsikan sebagai transportasi umum. Keduanya memiliki kapasistas dari dua hingga tiga orang. Namun, perbedaannya terletak pada jenis mesin yang dipakai. Mesin Tuktuk lebih menyerupai sepeda motor, sedangkan bajaj lebih ke arah vespa yang agak berisik ketika dikendarai.

Jika dilihat dari segi fisik, Tuktuk memiliki berbagai jenis. Ada yang mirip bajaj, ada juga yang bentuknya sudah dimodifikasi menjadi lebih panjang. Sedangkan bajaj kebanyakan ditemukan dalam ukuran yang sama. Selain itu, Tuktuk juga memiliki desain yang sedikit lebih terbuka dibandingkan bajaj. Bajaj memiliki pintu dan hanya terbuka di bagian jendela.

Baca Juga: 5 Risiko Membeli Mobil Bekas, Pikirkan Matang-matang!

3. Transportasi umum di beberapa Negara Asia

Mengenal Alat Transportasi Tuktuk, Kendaraan Roda Tiga Mirip Bajajilustrasi peta negara (unsplash.com/Samuel Rios)

Tuktuk memang terkenal dengan transportasi umum di Thailand, ternyata banyak negara lain yang juga menggunakannya. Negara Asia seperti Laos dan Kamboja juga masih umum untuk ditemukan kendaraan ini. Tak lupa juga India dan Sri Langka yang bahkan menyediakan jasa rental Tuktuk untuk disewakan.

Para turis bisa melakukan perentalan seperti layaknya melakukan rental mobil di Indonesia. Pihak penyedia jasa juga ada yang sekalian memberikan surat izin mengemudi dan mengajarkan langsung cara menggunakannya.

4. Cara menggunakan transportasi Tuktuk

Mengenal Alat Transportasi Tuktuk, Kendaraan Roda Tiga Mirip Bajajilustrasi memberhentikan Tuktuk (pexels.com/Dario Fernandez Ruz)

Pada umumnya, Tuktuk beroperasi mirip dengan taksi biasa. Namun, tanpa argo harga yang tertera. Cara memberhentikannya juga sama yaitu degan menggunakan tangan setinggi perut ke arah Tuktuk.

Sebelum menaiki Tuktuk, katakan tempat tujuan dengan jelas. Jika sopir mengetahui daerah tujuanmu, kamu bisa menyepakati harga terlebih dahulu. Kesepakatan berada di awal mengenai tujuan dan harga, baru setelah sampai, bayar dengan harga yang sesuai.

Adakalanya sopir tidak mengetahui tujuan jika berada di daerah yang bukan tempat wisata umum. Nah, kamu harus siap sedia dengan aplikasi penunjuk arah di ponsel yang sesuai. Beberapa dari pengemudi juga belum tentu dapat membaca GPS dengan baik.

5. Cara mengemudikan Tuktuk

Mengenal Alat Transportasi Tuktuk, Kendaraan Roda Tiga Mirip Bajajilustrasi mengendarai Tuktuk (unsplash.com/Jonathan Ceballos)

Pengoperasian Tuktuk dimulai dengan memasukkan kunci di lubang sebelah setang. Kemudian putar dua kali hingga lampu menyala. Langkah selanjutnya adalah menetralkan persneling yaitu dengan menarik tuas di satu sisi ke setang dan putar pegangan hingga lampu hijau. Setelahnya, putar kunci lebih jauh hingga Tuktuk hidup dan dapat dijalankan seperti mobil. Tarik rem di kaki dan aktifkan persneling (dengan cara yang sama dengan menetralkan persneling). Langkah terakhir sebelum berjalan adalah lepaskan rem tangan di lantai sembari melepaskan rem kaki dan injak kopling perlahan.

Untuk menambah kecepatan gunakan gas di tangan seperti sepeda motor. Perhatikan juga untuk menaikkan persneling jika kecepatan bertambah dengan menarik tuas pada setang dan menurunkannya. Sebaliknya untuk menurunkan gigi, tuas ditarik dan putar setang ke atas. Selalu patuhi rambu lalu lintas dan gunakan tombol di setang untuk menghidupkan lampu, klakson juga mengaktifkan wiper kaca.

Saat ingin berhenti, lakukan pengereman dengan rem kaki. Parkir di tempat yang tersedia dan jangan lupa pasang kembali rem tangan sebelum melepas rem kaki. Terakhir lepaskan kunci dari kontak dan kembalikan ke tempat penyewaan.

Nah, setelah mengetahui beberapa informasi mengenai Tuktuk, apakah kamu tertarik untuk menggunakan transportasi ini? Kamu bisa nantinya mengalami ini ketika pergi jalan-jalan ke Thailand, India, Sri Lanka dan daerah Asia lainnya. Atau sebagai gantinya naik bajaj saja dulu di Jakarta. Semoga bermanfaat.

Baca Juga: 5 Mobil Bekas Terbaik Buat Jadi Mobil Pertamamu 

Shafira Raihana Photo Community Writer Shafira Raihana

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya