Sahari Gultom Keberatan dengan Sanksi AFC Buntut Kericuhan SEA Games
Sahari merasa tak pernah melakukan pemukulan atau provokasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times- Komisi Disiplin (Komdis) AFC dikabarkan telah menjatuhkan sanksi pascakeributan di final cabor sepak bola SEA Games 2023 lalu di Stadion Olimpiade, Pnomphen, Kamboja, 16 Mei 2023 lalu. Sebanyak 15 orang mulai dari pemain, pelatih hingga ofisial kedua tim tak luput dari sanksi.
Termasuk pelatih kiper tim nasional U-22 SEA Games 2023 lalu Sahari Gultom. Disebutkan jika dirinya menerima sanksi larangan tampil 6 pertandingan dan denda USD 1.000 karena diduga melanggar Pasal 47 Kode Disiplin dan Etik AFC.
Menanggapi itu Sahari Gultom mengaku belum mendapatkan surat keputusan yang dimaksud. Selain itu ia mengaku keberatan dengan sanksi tersebut.
"Pertama saya belum dapat surat itu. Ada yang bilang larangan tampil saja, ada yang bilang ada dendanya. Kedua, seandainya pun dapat, saya maunya banding, karena saya gak merasa bersalah. Saya gak merasa ikut pemukulan yang mereka maksud," kata Sahari Gultom kepada IDN Times, Kamis (13/7/2023).
1. Sahari pertanyakan bukti dirinya memukul atau memprovokasi
Ucok,sapaan akrabnya, mengatakan dirinya bersedia menerima sanksi jika memang ada bukti. Baik memukul maupun provokasi. Namun dia merasa gak pernah ikut terlibat.
"Karena saya gak merasa ikut pemukulan, kalau ada bukti memprovokasi silakan (disanksi). Tapi gak ada belum ada buktinya, karena memang saya gak ada melakukan itu," kata Ucok.
Baca Juga: Tolak Tawaran Klub Liga 1, Sahari Gultom Pilih Perkuat Sada Sumut FC
Baca Juga: Perjalanan Karier Assanur Rijal Torres, Sayap Baru PSMS Medan