TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

KIPP Sumut Khawatir Hasil Survei LSI Denny JA Memicu Kerawanan Pemilu

Survei LSI Denny JA sebut Anies hanya raih 5 persen di Sumut

Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan|instagram.com/ganjar_pranowo|IDN Times/Reynaldy Wiranata)

Medan, IDN Times - Survei calon presiden yang dilakukan LSI Denny JA pada September lalu bikin gaduh. Dalam survei yang dirilis, menyebutkan elektabilitas Ganjar Pranowo memeroleh 65 persen, Prabowo Subianto memeroleh 30 persen, sedangkan elektabilitas Anies Baswedan hanya memperoleh 5 persen.

Gara-gara hasil survei ini, Badan Advokasi Hukum (BAHU) DPW Partai NasDem Sumatera Utara melayangkan somasi kepada LSI Denny JA. 

"Tentang elektabilitas bakal calon presiden yang disurvei khususnya di Sumatera Utara. Dimana disebutkan dalam rilis itu, Pak Ganjar memperoleh 65 persen, kemudian Pak Prabowo memperoleh 30 persen, dan Pak Anies Rasyid Baswedan hanya memperoleh 5 persen," kata Ketua DPW NasDem Sumut Iskandar di Medan, Senin (9/10/2023).

"Maka dengan ini kami menyatakan keberatan dengan hasil survei tersebut, dan kami ingin menguji hasil survei tersebut karena kami menemukan adanya kejanggalan-kejanggalan," sambungnya.

1. KIPP Sumut heran dengan hasil survei LSI Denny JA

Ketua KIPP Sumut, Fajar Fadli (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Ketua Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Sumut Fajar Fadli mengaku heran dengan hasil survei LSI Denny JA. Bahkan ia khawatir hasil survei ini bisa memicu kerawanan konflik Pemilu di Sumut.

"Kita harus akui bacapres hari ini Mas Ganjar dan Pak Prabowo ini unggul di Sumut tapi kalau Pak Anies cuma 5 persen ini kan membingungkan. Jadi gak bisa Bang Denny JA minta elite parpol itu rileks dengan hasil survei ini," ujarnya kepada IDN Times, Jumat (13/10/2023).

Di satu sisi ia menilai LSI Denny JA merupakan lembaga survei yang sudah berpengalaman. Sehingga sangat memengaruhi banyak pihak.

"Hasil survei politik ini kan penting ya untuk mempengaruhi psikologis pemilih, terlebih mendongkrak elektabilitas calon. Jadi kita sebagai pemantau pemilu khawatir hasil hasil survei ini malah memprovokasi para pendukung calon yang jadi pemicu kerawanan konflik Pemilu di Sumut," ungkapnya.

2. Denny JA sebut Partai NasDem lebay

Pendiri lembaga survei LSI Denny JA, Denny Januar Ali. (dok. LSI Denny JA)

Dalam pernyataan tertulisnya, Denny JA menyebut Partai NasDem lebay karena melayangkan somasi terhadap survei LSI Denny JA yang menyebut elektabilitas Anies Baswedan cuma 5 persen di Sumatera Utara.

Denny berharap hasil survei dibantah dengan hasil survei lainnya. Ia menilai tak seharusnya hasil penelitian dilawan dengan proses hukum.

"Hasil riset sebaiknya juga dibantah oleh hasil riset. Jika hasil riset dibantah oleh somasi hukum, itu akan dikenang oleh sejarah, dan negara demokrasi luar negeri, sebagai, ucapan anak gaul sekarang, 'lebay banget sih elu ini,'," kata Denny, Kamis (12/10/2023).

Denny mengaku sudah terbiasa menghadapi hal seperti ini. Dia berkata pihak yang disebut unggul akan memuji survei. Sebaliknya, pihak yang sedang tertinggal akan menuduh survei diatur kepentingan politik tingkat tinggi.

Dia menyarankan semua pihak menghadapi Pilpres 2024 dengan santai.

Baca Juga: Reaktivasi Jalur Kereta Medan-Aceh di Bawah Bayang-bayang Korupsi

Berita Terkini Lainnya