Karyawati Asal Bogor Nyaris Kena Penipuan Bawa Nama Kapolda Sumut
Untung dicek langsung ke Call Centre Polri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Seorang karyawati swasta asal Bogor, Jawa Barat, Klara nyaris menjadi korban penipuan lewat telepon, Senin (7/8/2023). Yang membuat dara 25 tahun ini awalnya nyaris percaya karena membawa-bawa nama Kapolda Sumut dan langsung disambungkan dengan oknum yang mengaku berpangkat Bripka asal Polda Sumut serta menunjukkan KTP dan KTA lewat telegram.
Namun karena merasa curiga, Klara melakukan croscek ke call centre Polri dan pihak call centre minta modus seperti itu diabaikan saja.
Merasa nyaris kena tipu modus baru seperti inidan tak mau sejawatnya menjadi korban berikutnya, Klara membagikan kisahnya lewat akun instagramnya. Yuk simak kronologi dari Klara.
Baca Juga: Kronologi Nabila Febrianti Harus Diamputasi karena Selamatkan Kucing
1. Panggilan teleponnya cukup profesional, ada nada tunggu 'Selamat Datang di Polda Sumut'
"Jadi hari ini gue ditelpon nomor luar negeri gitu. Gak gue angkat dan pas cek get contact itu nomor Malaysia. Nah.. 2 jam kemudia gw di telpon lagi tapi sama nomor beda, nomor Indonesia. Biasanya gue gabakal angkat, tapi krn kebetulan gw lagi nunggu kabar asuransi buat operasi gigi, jadi gw angkat (karena expect itu dari rumah sakit/dari asuransi) Nah, yg nelpon gw ini katanya dari Kedutaan Indonesia yang di Kuala Lumpur.
Dia bilang kalau paket gue yg dikirim ke Kuala Lumpur bermasalah. PADAHAL GW AJA GAPERNA KIRIM PAKET KE KUALA LUMPUR ANJIR. Di sini gw belom mikir ditipu, apalagi gw sebelumnya juga ditelpon orang malaysia kan Terus, karena gw bilang itu bukan gw, ya dia langsung saranin gw buat laporin: penyalahgunaan data ke Kapolda Medan Kenapa Kapolda Medan? soalnya yg ngirim itu alamatnya di medan tapi atas nama gue dan pake nomor HP gue"
Setelah dikonfirmasi IDN Times, yang maksud Klara adalah Kapolda Sumut. Karena Klara bingung membedakan Medan dan Sumut.
Dilanjutkan Klara, "Si 'kedutaan' ini terdengar reliable banget. Dia kasih tau detail paket yang katanya atas nama gw itu. Alamat pengirimnya di mana, dikirimnya ke siapa, isi paketnya apa, nama orang yang dikirim, sampe nomor resi juga. Dia minta gue catet biar bisa laporin ke Kapolda Medan itu
Eh ya ini kata dia juga, harus dilaporin karena kalau dibiarin takutnya nanti kalau kena sama polisi malaysia, malah gw yg kena masalah (jir ya nimbulin rasa panik bangett)
Nah abis gw catet itu. Si kedutaan bilang "Ini saya sambungin langsung ke Kapolda Medan ya, biar bisa langsung laporin".
Di sini gw udah mulai curiga. Soalnya aneh banget orang kedutaan bisa langsung nyambungin telpon ke Kapolda?
Tapi eh tapi.. pas dia sambungin itu...
ADA WAITING ROOM CALL NYA!!! kayak kesannya profesional banget gila. Waiting room callnya itu juga nyebut "Selamat datang di Kapolda Medan bla bla bla, tekan tombol apa saja untuk sambung ke polisi kami" atau gimana gitu,"
Baca Juga: Geruduk Polrestabes Medan, Mayor Dedi Diserahkan ke Puspom TNI