Ekstrem, 6 Pasangan Pengantin di Yogya Akad Nikah di Pohon

Pernikahan mereka juga bermahar Pancasila dan buah durian

Bantul, IDN Times - Barangkali ini kali pertama di Indonesia, bahkan dunia. Enam pasang pengantin nikah bareng di atas pohon, yang digelar di Taman Tempuran Cikal, Piyungan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Rabu (20/3).

Usai akad nikah di pohon, keenam pasangan ini juga bermain flying fox dan speed boat. Bahkan, kedua pasangan ini juga menggunakan mahar Pancasila dan buah durian, serta diingatkan agar perang melawan hoaks.  

Bagaimana keseruan acara pernikahan unik tersebut?

1. Enam pasangan nikah dengan cara ekstrem

Ekstrem, 6 Pasangan Pengantin di Yogya Akad Nikah di PohonIDN Times/Daruwaskita

Keenam pasangan pengantin itu menikah dalam acara Nikah Bareng Pemilu Damai 2019 Anti-Hoaks sekaligus Peresmian Taman Tempuran Cikal Piyungan, yang digelar Forum Ta'aruf Indonesia (Fortais) Sewon, Bantul, kerja sama dengan Pokdarwis Tirto Girimulyo, Piyungan dan Harpi Melati Bantul. Acara ini secara resmi dibuka Bupati Bantul Suharsono.

Keenam pasang pengantin yang melangsungkan pernikahan ini adalah Utomo (57) dan Sri Mujiati Ningsih (53) yang merupakan duda dan janda asal Bantul dan Wirobrajan. Pasangan ini menikah di atas pohon bambu (Omah Luwak).

Pasangan kedua adalah Nurahman Popo K (33) dan Dian Yulistianti (36), asal Kasihan. Pasangan ini menikah di hammock atau kain yang menggantung di pohon.

Pasangan berikutnya, Sugiman (39) dan Siti Nur Khasanah (35), duda dan janda asal Cangkringan, Sleman. Keduanya menikah di flying fox. Selanjutnya, Yuswantoro (36), duda warga Sanden dengan Ida Satriani (32), warga Lendah, Kulonprogo yang menikah di atas kapal.

Kemudian, pasangan Dwi Riyanto (35), jejaka warga Kotagede, dengan Sudarmi Dyah Wulandari (37), janda warga Geyer, Grobokan, Jawa Tengah. Terakhir pasangan Bejo Ismaryono (42), jejaka warga Kotagede dengan Melani Praptiningsih (39), warga Wirobrajan, Yogyakarta.

Baca Juga: Selama Kampanye 2019, Bawaslu Jabar Tindak 470 Pelanggaran Pemilu

2. Menikah di Omah Luwak hingga flying fox

Ekstrem, 6 Pasangan Pengantin di Yogya Akad Nikah di PohonIDN Times/Daruwaskita

Enam pasang pengantin yang berasal dari berbagai daerah tersebut, melangsungkan pernikahan dibagi di tiga tempat permainan antara lain dengan menumpang kapal, terbang dengan flying fox, di atas pohon bambu atau Omah Luwak dan di hammock.

Nikah bareng dengan tema Unity in Diversity tersebut, mengundang perhatian masyarakat. Karena nikah bareng ini dinilai unik dan apik, sehingga wajar bila menarik perhatian masyarakat untuk menyaksikan langsung jalannya prosesi.

Lebih istimewa lagi, pernikahan keenam pasangan ini dilakukan di pertemuan antara dua sungai dengan permainan ketangkasan flying fox, di atas pohon bambu dan naik speed boat

3. Maharnya membaca Pancasila dan buah durian

Ekstrem, 6 Pasangan Pengantin di Yogya Akad Nikah di PohonIDN Times/Daruwaskita

Nikah bareng ini dipimpin Kepala KUA Piyungan Ari Iswanto dan penghulu Syaifudin dengan saksi nikah RM Ryan Budi Nuryanto, Ketua Golek Garwo dan Nikah Bareng Nasional dan Dukuh Cikal Setyo Handoko. Unik nya lagi mahar berupa Pancasila dan buah durian.

Ada filosofi yang tersirat dalam mahar tersebut, keenam pasangan pengantin ini diharapkan dalam membina rumah tangga dan mendidik anaknya sesuai nilai luhur Pancasila.

4. Pasangan pengantin diingatkan agar anti-hoaks

Ekstrem, 6 Pasangan Pengantin di Yogya Akad Nikah di PohonIDN Times/Daruwaskita

Menurut Ryan, pernikahan adalah janji suci dan sakral kepada Allah SWT serta sah yang dicatatkan di KUA atau Kantor Catatan Sipil, sekaligus sebagai penciptaan generasi baru yang cinta kebinekaan Indonesia. Apalagi menjelang pemilu, tentunya banyak hoaks atau berita bohong yang beredar.

Beda politik boleh saja, namun persatuan dan kesatuan tetap harus dijaga dan diutamakan, agar semua anak bangsa dan rakyat Indonesia tetap hidup damai, tenteram, sejahtera dan nyaman.

''Untuk itu, kita harus pandai memfilter berita-berita yang masuk supaya tidak terjebak,'' ujar Ryan.

Sehingga, kata dia, nikah bareng kali ini diharapkan mampu membawa energi positif untuk mengajak masyarakat bersatu dalam perbedaan dan gerakan anti-hoaks melalui ikatan pernikahan. Dengan kedewasaan yang ada, diharapkan acara ini menjernihkan suasana di tengah konstelasi politik yang semakin memanas.

Baca Juga: Polisi Tangkap Pelaku Penyebar Video Hoaks, Ini Kata Ketua KPU Sumut

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya