Menolak Relokasi, Suara Warga Rempang Bersinar Melalui Lampu Pelita
Mayoritas masyarakat pulau Rempang terus menolak direlokasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Batam, IDN Times - Suara keras menentang rencana penggusuran meresap dari Kampung Tua Sembulang, Pulau Rempang, di tengah gemerlapnya malam Tujuh Likur.
Dengan sentuhan kreativitas dan tradisi, warga memperlihatkan keteguhan hati mereka melalui visual "TOLAK RELOKASI" yang bersinar dari susunan pelita.
Visual ini dibuat warga Kampung Tua Sembulang pada Sabtu (6/4/2024) malam. Hari itu bertepatan dengan malam 27 Ramadan yang umumnya dikenal dengan nama lain Tujuh Likur.
1. Warga manfaatkan momen, serukan penolakan
Pada malam yang sarat makna, warga berkumpul di sekitar cahaya gemerlap tersebut, menegaskan kesetiaan mereka pada tanah leluhur.
Mereka menolak gagasan relokasi yang bisa menggusur kampung-kampung yang telah menjadi bagian hidup mereka selama berabad-abad.
"Kami, masyarakat Sembulang, menegaskan penolakan terhadap relokasi. Ini adalah tanah ulayat kami," ungkap seorang warga dengan penuh keyakinan.
Pelita, yang dahulu menjadi satu-satunya penerangan dalam kegelapan malam, kini juga menjadi medium perlawanan dan kesatuan.
Baca Juga: Haru Keluarga Sambut 21 Terpidana Demo Rempang yang Akhirnya Bebas