TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menko Airlangga Resmikan 8 Perusahaan EBT Asing di Batam

Total nilai investasi mencapai Rp290,9 triliun

Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto menandatangani pelakat peresmian investasi perusahaan asing di Batam (IDN Times/Putra Gema Pamungkas)

Batam, IDN Times - Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto, meresmikan delapan perusahaan baru yang bergerak di sektor green renewable energy atau energi terbarukan (EBT) di Kawasan Industri Wiraraja, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

Perusahaan-perusahaan ini berasal dari berbagai negara dan membawa total investasi senilai Rp290,9 triliun, dan ditargetkan dapat menyerap 36.150 tenaga kerja.

1. Investasi asing dalam sektor energi terbarukan

Airlangga Hartarto mengatakan, peresmian ini menjadi bukti konkret kemampuan Indonesia dalam menarik investasi asing di sektor energi hijau.

"Hari ini kami meluncurkan delapan perusahaan yang fokus pada green renewable energy, seperti solar panel, baterai, dan semikonduktor. Investasi ini diperkirakan mencapai USD17,636 miliar atau setara Rp290,9 triliun untuk lima tahun ke depan," kata Airlangga di Batam, Senin (26/8/2024). 

Lanjut Airlangga, investasi ini berasal dari berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Singapura, Jerman, dan Taiwan.

"Ini merupakan investasi langsung dari berbagai negara. Capaian ini sangat luar biasa dan menunjukkan kepercayaan dunia internasional terhadap potensi energi terbarukan di Indonesia," ungkapnya.

2. Potensi ekonomi Kepulauan Riau ditopang berbagai fasilitas KEK dan PSN

Airlangga juga menyoroti potensi ekonomi Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang terus berkembang. Kepri, dengan berbagai fasilitas Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), seperti KEK Nongsa, MRO, Tanjung Sauh, Galang Batang, dan KEK Kesehatan terbaru, menjadi magnet bagi investor asing.

"Kepri memiliki jumlah KEK terbanyak di Indonesia. Hal ini menjadikan Kepri sebagai pintu utama bagi investasi di Indonesia. Dengan 31 kawasan industri yang tersebar di seluruh Batam, saya berharap sektor industri di Batam dapat terus berkembang pesat," ungkap Airlangga.

Airlangga menambahkan, pertumbuhan ekonomi di Kepri pada kuartal kedua menunjukkan hasil yang positif, yang sejalan dengan stabilitas ekonomi nasional Indonesia di antara negara-negara G20.

Dengan berbagai fasilitas strategis yang ada, Airlangga berharap pertumbuhan ekonomi Kepri dapat melebihi wilayah lainnya di Indonesia. Ia juga mengharapkan industri di Kepri mampu bersaing dengan kawasan industri di negara tetangga, seperti Johor, Malaysia. 

"Pertumbuhan ekonomi Kepri harus lebih tinggi dibandingkan wilayah lain. Dengan keberadaan kawasan ekonomi khusus dan FTZ yang unggul, berbagai industri mulai dari yang berat hingga jasa di Kepri harus bisa bersaing dan menonjol, terutama dengan Johor, Malaysia," tegasnya.

Berita Terkini Lainnya