TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Putri Handayani Separuh Jalan Menuju 9 Puncak Explorer Grand Slam

Putri sudah puncaki 5 gunung tertinggi benua

Diskusi Terbuka Explorer Grand Slam (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Medan, IDN Times- Setelah berhasil melakukan ekspedisi 8 puncak gunung dengan ketinggian 4.000 mdpl di Monte Rosa, Swiss, Putri Handayani yang merupakan seorang mountaineer siap menuntaskan misinya mencapai 9 puncak Explorer Grand Slam dalam waktu dekat.

Sejauh ini ia telah berhasil mencapai puncak gunung Kalimanjaro (tertinggi di benua Afrika), Elbrus (tertinggi di benua Eropa), Aconcagua (tertinggi di wilayah Amerika Selatan), Denali (tertinggi di Amerika Utara), dan Carstensz Pyramid (tertinggi di wilayah Oseania dan Australia). Itu artinya ia tinggal mencapai puncak Everest, Vinson Massif, South Pole, dan North Pole agar menjadi orang Indonesia pertama yang meraih predikat The Explorer's Grand Slam.

Baca Juga: Putri Handayani Kibarkan Merah Putih di Puncak Denali Alaska 

1. Mendaki gunung sejak duduk di bangku SMP

Momen saat berada di puncak Gunung Aconcagua, Amerika Selatan (instagram.com/putri.handayani22)

Putri mengaku melakukan pendakian pertamanya saat ia masih mengikuti kegiatan Pramuka di sekolahnya. Saat itu ia berhasil sampai di puncak gunung Sibayak bersama teman-temannya.

"Sebenarnya saya mendaki gunung sudah sejak dini, saat saya masih SMP. Motivasi saya mendaki gunung sebenarnya tidak ada. Ya, saya hanya merasa itu merupakan passion dan saya senang-senang saja jika berhasil melakukannya. Istilahnya masih pada tataran otonom," bebernya.

Menurutnya tataran otonom ini merupakan fase dapat mengenal dan mengidentifikasi kebebasan dalam melakukan sesuatu yang disukai. Dan setelah beranjak dewasa ia menyadari bahwa ada sesuatu di dalam diri bahwa mendaki gunung juga dapat memaksimalkan potensi dirinya.

"Hal tersebut dapat memotivasi saya untuk memahami bahwa mendaki gunung tak hanya seru-seruan saja, tapi itu merupakan suatu identitas. Seiring berjalannya waktu, barulah saya mengetahui tujuan saya mendaki gunung sebenarnya untuk apa. Dan saya pikir apa yang telah dan akan saya lakukan nanti bisa menginspirasi serta memberi manfaat kepada orang lain," lanjut Putri.

2. Percaya dengan kekuatan dan ambisi perempuan

The Explorer's Grand Slam (instagram.com/putri.handayani22)

Lingkungan yang misoginis kerap membuat perempuan terpinggirkan dalam ranah pendakian gunung yang terkesan hanya laki-laki yang bisa melakukannya. Namun, Putri Handayani menepis persepsi tersebut. Ia sangat percaya dengan kekuatan dan ambisi perempuan.

"Setiap orang punya struggle-nya masing-masing. Saya juga sering disepelekan sebagai mountaineer perempuan. Sebenarnya itu wajar. Sebab dunia mountaineer ini kan fisikal. Mau tidak mau harus diakui bahwa secara fisik laki-laki lebih kuat. Lalu bagaimana ketika kita seorang perempuan ingin naik gunung? Jawabannya adalah kita harus bisa menyesuaikan strategi. Buat saya disepelekan itu it’s oke. Toh semuanya bakal ditentukan dengan ambisi, strategi, dan goals yang kita capai itu bagaimana," kata Putri.

Lebih jauh Putri menyinggung bahwa rekor menaklukkan puncak Grand Slam selama 6 bulan yang sebelumnya dipegang laki-laki justru telah dipecahkan saat ini. "Yang memecahkan rekor itu baru-baru ini adalah perempuan. Bahkan ia melakukannya hanya selama 3 bulan! Nah, ini menunjukkan bahwa lagi-lagi bukannya tidak mungkin perempuan bisa mencapai itu semua. Intinya adalah strategi latihan dan niat kita. Kita punya kelemahan dan kekuatan masing-masing, kok. "

 

Baca Juga: Tips Putri Handayani yang Sudah Mendaki 4 Gunung Tertinggi Dunia

Berita Terkini Lainnya