Kisah Basyir, Guru Peduli Anak-Anak Berkebutuhan Khusus
Para guru bukan hanya sekadar pengajar bagi murid
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jambi, IDN Times - Anak merupakan anugerah Tuhan yang maha kuasa kepada setiap orangtua. Anak adalah buah hati bagi setiap pasangan suami istri.
Sebagai dukungan terhadap anak, ada kisah inspiratif datang dari Kota Jambi, seorang Kepala Sekolah, Basyir, S.Pd, membagikan kisah dan dukungannya terhadap sekolahnya yang menerima predikat sebagai sekolah inklusi. Menerima anak-anak difabel untuk belajar di sekolahnya.
Sekolah inklusi adalah tempat di mana anak-anak berkebutuhan khusus dapat belajar bersama dengan anak-anak reguler lainnya. Namun, anak berkebutuhan khusus tetap didampingi oleh guru pendamping selama kegiatan belajar mengajar
Beliau adalah salah satu pendukung bahwa setiap anak berhak mendapatkan pendidikan seutuhnya.
“Saya percaya bahwa setiap anak itu berprestasi, tinggal guru dan orangtua yang mengarahkan,” ucap Basyir beberapa waktu lalu.
Basyir juga aktif terlibat dalam program PINTAR Tanoto Foundation dengan rajin membagikan pengalamannya sebagai kepala sekolah, termasuk dalam meningkatkan mutu pendidikan anak Indonesia khususnya dalam bidang pembelajaran dan kepemimpinan kepala sekolah.
Yuk simak kisahnya:
1. Banyak pelajaran berharga yang didapat selama mengajar
Basyir tumbuh dari keluarga sederhana dan cita-citanya adalah turut berkontribusi dalam memajukan pendidikan Indonesia. Berawal dari pengalamannya saat duduk di bangku sekolah dasar, Basyir mengaku senang membantu kawannya sejak kecil.
Dari sana lah muncul rasa sikap suka membantu orang lain. Hal ini terbawa ketika Basyir menjadi seorang guru.
Selesai menjajaki pendidikan di sekolah, profesi guru dijadikannya pilihan hidup. Menjadi guru dianggapnya profesi yang mulia untuk mencerdaskan generasi bangsa.
Banyak pula pelajaran berharga yang didapatnya dengan selalu berbagi dan terbuka dengan para pengajar, maupun dengan para siswa.