Begini Cara Pendampingan Anak dengan Hiperaktif Disorder
Sekolah alam dapat jadi alternatif pendidikan bagi anak ADHD
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Attention Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) merupakan gangguan neuropsikiatri yang memengaruhi cara kerja otak. Ditandai dengan sikap seseorang yang hiperaktif, sulit fokus, dan melakukan tindakan impulsif lainnya.
Irna Minauli, Psikolog Minauli Consulting menjelaskan perilaku anak hiperaktif atau anak dengan ADHD masih dianggap nakal dan tidak mendapat penanganan khusus. Sehingga, jika tidak segera memeriksakan anaknya sejak dini akan berdampak hingga dewasa.
"Gejala awal yang mudah dideteksi orang tua yang memiliki anak dengan ADHD biasanya mereka menjadi hipersensitif terutama terhadap suara. Ada juga anak yang sensitif dengan sentuhan dan kelembapan," katanya beberapa waktu lalu.
Anak-anak tersebut menjadi lebih cengeng dan sering menangis karena merasakan ketidaknyamanan. Oleh karenanya, orang tua harus bisa lebih mewaspadai ketika anak memperlihatkan hipersensitivitas ini.
1. Cara mudah untuk mengetahui kemampuan anak dalam menaruh perhatian dalam menyelesaikan tugas
Irna menyebutkan, ADHD memiliki beberapa kriteria yaitu kesulitan menaruh perhatian pada tugas tertentu yang membutuhkan konsentrasi atau disebut dengan inattention.
Kemudian, impulsivitas adalah ketidakmampuan menahan dorongan sehingga anak cenderung melakukan hal-hal berbahaya seperti memegang sakelar listrik dan hiperaktivitas yaitu kondisi di mana anak menjadi sangat aktif dan kurang terkendali.
"Cara mudah untuk mengetahui kemampuan anak dalam menaruh perhatian misalnya apakah anak dapat menyelesaikan tugas tertentu, misalnya bermain puzzle sederhana, dengan mengetahui menit dari usianya," ujar Psikolog Irna.
Lebih lanjut, ia menyontohkan, bagi anak berusia 3 tahun, maka dia harus bisa duduk tenang mengerjakan tugas dalam waktu minimal 3 menit. Sedangkan anak usia 5 tahun, maka ia harus bisa mengerjakan tugas dalam waktu 5 menit. Namun, idealnya kemampuan konsentrasi ini sebanyak 3 kali usianya.
"Jika anak berusia 5 tahun, maka ia harus dapat duduk tenang selama 15 menit. Kriteria satu kali usia inilah biasanya yang dilakukan guna mendeteksi adanya masalah gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktvitas ini," ungkapnya.