TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Biar Gak Sakit Gigi, Ajari Anak Sejak Dini tentang Kebersihan

Sakit gigi alasan anak banyak tidak hadir ke sekolah

IDN Times/Dok. Istimewa

Medan, IDN Times - Penting diingat dan diketahui untuk para orangtua, terkhusus para ibu agar selalu memantau gigi pada anaknya. Jika dilihat dari banyaknya faktor anak-anak yang sering izin untuk tidak dapat hadir pada jam belajar, yaitu alasan sakit gigi.

Untuk itu TK Jabal Rahmah Mulia Medan mengajak para siswanya untuk mengenal tentang gigi dengan datang ke Klinik gigi kota Medan, The Clinic Beauty Losophy. 

“Umur-umur segini udah pada banyak anak-anak yang giginya gripis, sehingga di sekolah juga sering gak datang karena sakit gigi,” ucap Astarie Anastasia, Kepala Sekolah TK Jabal Rahmah Mulia, Jumat (14/2).

Baca Juga: Jadi Badut, Bali Senang Hibur Anak-anak Penyintas Kanker

1. Saat tumbuh gigi, anak sudah bisa diperkenalkan ke dokter gigi

IDN Times/Dok. Istimewa

Sebanyak 32 anak dari umur 3-4 tahun hadir. Namun, yang diperiksa hanya 30 anak, dan 2 anak kabur karena takut.

Ada 3 dokter gigi yang menangani pada klinik tersebut, yaitu drg. Suwita, drg. Andri Prayuga, dan drg. Aflah Triana.

“Jadi ada namanya fase gigi bercampur pertama dia gigi susu dulu, kemudian usia 3 tahun atau usia paud, usia dini udah bisa dibawa ke dokter gigi,” ucap dokter gigi Aflah Triana.

2. Gigi permanen tumbuh saat usia anak 5 tahun

IDN Times/Dok. Istimewa

Pada anak usia 5 tahun sudah mulai ada pertumbuhan gigi permanen. Ini dinamakan fase gigi bercampur.

Ada tindakan yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya lubang di gigi saat usia gigi bercampur.

“Jadi usia 3 tahun terus di follow up sampai usia 5 tahun. Idelnya 6 bulan sekali, sama seperti orang dewasa wajib ke dokter gigi,” ungkapnya.

Baca Juga: Ada Badut dan Moge yang Hadirkan Tawa untuk Anak-anak Penderita Kanker

Berita Terkini Lainnya