Mengenal Quiet Quitting di Kalangan Pekerja Gen Z
Dua sisi Quiet Quitting menurut psikolog
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times- Quiet quitting adalah perilaku membatasi diri untuk tidak melakukan hal yang lebih di tempat kerja. Perilaku ini pun menjadi tren baru di kalangan pekerja.
Kepada IDN Times, Irna Minauli, Psikolog Direktur Minauli Consulting Medan, menjelaskan perbedaan dalam fenomena ini di antara sejumlah generasi. Katanya, jika ditinjau dari perilaku kerja setiap generasi, terlihat perbedaan yang nyata.
Awalnya perilaku ini ditujukan untuk mencegah burnout atau kejenuhan yang dialami selama bekerja dan guna menjaga kesejahteraan mental psychological well being yang dialami.
1. Perilaku quiet quitting menjadi sebuah fenomena baru
Irna menjelaskan, perilaku quiet quitting menjadi sebuah fenomena baru di mana para pekerja hanya melakukan pekerjaannya pada jam yang telah ditentukan, sehingga
mereka menolak untuk dihubungi atau diberi beban pekerjaan di luar jam yang
telah ditentukan.
"Perilaku ini tentu saja mengagetkan atasan mereka yang berada pada generasi berbeda, terutama yang sangat berorientasi pada pekerjaan. Akibatnya konflik seringkali tidak terhindarkan," katanya, Selasa (20/9/2022).
Baca Juga: 6 Perilaku Kurang Mencintai Diri, Kamu Melakukannya Juga?
Baca Juga: 2 Pekerja Tambang Tewas Tertimpa Batu Tebing di Aceh Besar