TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Pelajaran Hidup yang Didapatkan dari Anime Terror in Resonance

Dalam setiap cerita selalu ada makna dan pesan

MAPPA/Terror in Resonance

Zankyou no Terror atau lebih dikenal Terror in Resonance adalah serial animasi Jepang yang diproduksi oleh MAPPA dan dibuat oleh Shinichiro Watanabe. Terror in Resonance menceritakan dua remaja laki-laki yang mencuri bom atom untuk melakukan serangan teror di kota Tokyo. Dua remaja itu menyebut diri mereka sebagai Sphinx. Mereka adalah dua orang yang selamat dari eksperimen rahasia yang bernama Rising Peace Academy. 

Setelah menonton Terror in Resonance, penulis menyimpulkan beberapa pelajaran hidup yang didapat dari kisah dua remaja Sphinx ini. Apa saja itu? 

1. Dalam setiap proses akan selalu ada hambatan 

MAPPA/Terror in Resonance

Nine adalah tipe orang yang selalu berhati-hati, dia selalu melakukan perhitungan ketika Ia bertindak dan mengambil keputusan. Namun dalam sikapnya yang selalu berhati-hati, tidak mungkin dia tidak akan bertemu dengan hambatan.

Serinci apapun, sebagus apapun rencana, masalah akan selalu ada, karena masalah adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindarkan. Contoh, pada saat Nine melakukan aksinya. Tiba-tiba Five datang, lalu mengacaukan sebagian rencana aksi yang dibuat oleh Nine. 

Masalah memang menjengkelkan, tapi cobalah untuk berpikir positif. Coba kita pikir-pikir lagi, tanpa masalah kita tidak akan bisa bertumbuh menjadi lebih baik. Adanya masalah, mengajarkan kita tentang arti menjadi seseorang yang lebih kuat dan bijak. 

2. Jangan memandang orang lain hanya dari statusnya

MAPPA/Terror in Resonance

Diawal Shibazaki dipindahkan oleh Kurahashi untuk menyelesaikan misi baru mereka. Hamura sebagai anggota divisi 1, terlihat begitu kesal karena harus bekerja sama dengannya. Dia kesal karena Shibazaki yang seorang arsip, tiba-tiba menjadi atasannya. Hamura tidak ingin menerimanya karena Ia memandang Shibazaki dengan rendah. Padahal, jika saja dia tahu mengenai Shibazaki lebih awal. Hamura tidak akan bersikap lancang seperti itu kepada Shibazaki.

Sifat Hamura untuk seorang manusia memang sifat yang normal. Namun, akan lebih baik jika kita lebih menghargai orang lain dengan sopan tanpa harus memandang orang lain dalam segi apapun. Kita sebagai makhluk sosial, harusnya lebih sadar untuk lebih bijak dalam bersikap. 

3. Beramanah terhadap tanggung jawab yang telah diberikan 

MAPPA/Terror in Resonance

Di dalam cerita Terror in Resonance, banyak sekali orang-orang yang memiliki jabatan tertinggi terlihat meremehkan tanggung jawab mereka sebagai atasan. Sepertinya mereka menganggap bahwa amanah dan tanggung jawab, merupakan suatu hal yang tidak perlu untuk mereka penuhi. Mereka malah terlihat bermain-main dengan amanah dan tanggung jawab. Menyalahgunakan dan merusak kepercayaan orang lain begitu saja tanpa merasa bersalah. 

Padahal, amanah dan tanggung jawab yang telah dititipkan oleh seseorang kepada kita merupakan amanah yang harus kita pegang. Karena tanggung jawab merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap orang yang telah mendapatkan kepercayaan. 

Baca Juga: 6 Bukti Hidup Boruto Terlalu Sempurna Dibanding Naruto

4. Idealnya sebuah negara adalah mengayomi warganya

MAPPA/Terror in Resonance

Dalam sebuah negara, mengayomi warganya adalah sebuah kewajiban. Karena negara adalah sebuah kelompok yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengendalikan segala persoalan atas nama masyarakat di dalamnya.

Jadi, jika terjadi keributan, pelanggaran, dan lain sebagainya. Pemerintah harus membela, menjaga, melindungi dan menjamin keselamatan warganya dengan benar. Bukan sebaliknya, menyalahgunakan kewenangan hanya demi sebuah kepentingan kelompok. 

5. Berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak

MAPPA/Terror in Resonance

Semua manusia memiliki otak untuk berpikir, kita semua tahu itu. Namun tidak semua orang menggunakan otak mereka dengan bijak, bahkan tidak jarang kita melihat orang lain melakukan dan memutuskan sesuatu tanpa berpikir terlebih dahulu.

Cara berpikir seperti ini mungkin untuk sebagian orang adalah cara yang menarik untuk bersenang-senang. Tapi tak jarang juga, tindakan hal seperti itu selalu merugikan orang lain yang ada di sekitarnya, bahkan mungkin merugikan dirinya sendiri. 

Bertindak secara spontan memang menyenangkan. Namun akan lebih baik jika kita bertindak dengan melakukan pertimbangan dalam hal mengambil keputusan atau melakukan sesuatu. Ini akan berguna untuk mengambil keputusan selanjutnya dengan mudah tanpa harus salah mengambil tindakan. Dengan cara berpikir sebelum bertindak, kita bisa menghindari banyaknya konflik dan perasaan menyesal yang akan datang di masa depan. 

6. Peraturan memang harus ditaati tapi bukan berarti harus diam ketika aturan itu mulai disalahgunakan

MAPPA/Terror in Resonance

Dalam sebuah lingkup negara atau kelompok, kehadiran sebuah aturan sangat dibutuhkan untuk mengatur kegiatan agar bisa berjalan dengan lancar dan tertib. Aturan dibuat untuk mengendalikan manusia atau masyarakat agar dapat menjaga hak dan kewajiban mereka. Namun sayangnya, ada sebagian kelompok yang memanfaatkan aturan ini demi kepentingan mereka masing-masing. Mereka menyalahgunakan peraturan tersebut demi memuaskan ego mereka. 

Ketika kita berada dalam lingkup tersebut, apakah kita masih harus menuruti dan mengikuti aturannya? Tentu saja tidak. Kesalahan besar jika kita mengikuti dan membiarkannya begitu saja. Kita sebagai manusia harus menegaskan bahwa tindakan hal tersebut tidaklah baik. Kita harus bertindak untuk menindaklanjuti tindakan jahat seperti itu. Kita sebagai manusia, harus menyuarakan keadilan dengan keras di tempat yang semakin rusak ini. 

7. Sekuat apapun manusia mereka adalah makhluk lemah yang memiliki kelemahan

MAPPA/Terror in Resonance

Manusia memiliki kemampuan berpikir yang luar biasa, punya akal dan daya tempur yang tak terkalahkan. Manusia adalah makhluk terkuat di antara makhluk lain saat ini. Karena kemampuannya yang hebat, manusia berada di puncak ekosistem.

Dengan keyakinan ini, manusia berlomba-lomba untuk menjadi yang terkuat diantara yang lainnya. Hingga mereka lupa dengan jati diri mereka sebagai manusia yang memiliki kelemahan. Dan kelemahan yang dimiliki seorang manusia mungkin adalah hal yang sepele. 

Baca Juga: Tanpa Edo Tensei, 6 Karakter Naruto yang Hidup Kembali Setelah Mati

Writer

Putri Cahya

Be Kind and Powerful

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya