Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Medan, IDN Times - AF Medan bersama Institut Francaise Indonesia (IFI) bekerjasama menggelar konser musik DJ Paloma yang bergenre budaya Francophone, di Rooftop Jalan Iskandar Muda Medan, Kamis (17/10).
Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan negara Prancis mulai dari bahasa dan budaya Francophone ke Indonesia di berbagai kota, salah satunya kota Medan.
Namun, unik dan menariknya perkenalan ini di buat dengan lantunan genre musik yang didatangkan langsung oleh AF Medan, yakni DJ Paloma.
"Kedutaan Prancis Indonesia yang menaungi Institut Francaise Indonesia (IFI) bekerjasama dengan kedutaan Alliance Francaise (AF) yang menjadi lokal House untuk konser seperti ini," ujar Yessi Nahampun sebagai Koordinator budaya dan komunikasi AF Medan.
1. Kota Medan jadi pilihan pertama konser DJ Prancis
IDN Times/Indah Permata Sari Menurut Yessi, kota Medan menjadi konser yang pertama ditampilkan oleh DJ Paloma dari 5 kita yang ada di Indonesia. Nantinya, konser tersebut berlanjut di kota Bali
"Ada Tour di Indonesia di 5 kota, dan kota Medan merupakan yang pertama di lakukan untuk konser DJ. Selanjutnya ini akan ke Bali"ujar Yessi.
Baca Juga: Pesta Sinema Animasi, Penghormatan untuk si Pelopor Film asal Prancis
2. Tujuannya mempromosikan bahasa Prancis dan budaya Francophone
IDN Times/Indah Permata Sari Selain negara Prancis, ternyata ada sebanyak 132 negara lain yang berbahasa Prancis.
"Nah, jadi artinya kita mempromosikan bahasa Prancis dan budayanya juga. DJ Paloma ini bukan DJ biasa, karena memang kita mempromosikan budaya jadi dia ada unsur Eropa, Amerika Latin, Timur Tengah, Aljazair dan lainnya," Yessi.
Dalam penjelasannya bahwa dengan adanya musik seperti ini bertujuan untuk menjadi jembatan musik model dengan lintas budaya.
3. Didominasi kaum millennial
IDN Times/Indah Permata Sari Acara konser DJ Paloma yang digelar gratis ini mampu memikat ratusan orang dengan memadati konser DJ Paloma yang didominasi kaum Millenials dimulai dari usia 19-25tahun. Bahkan, ada juga yang hadir dengan usia di bawah 18 tahun.
"Mungkin ini suatu yang tidak biasa ya untuk warga Medan, karena mungkin yang mereka tahu DJ itu ajeb-ajeb gitu ya. Tapi, terlihat mereka semua suka, mereka langsung melihat dan mendengar untuk dapat mengetahui bahwa ada genre musik yang berbudaya frangkofun itu begini,"ujarnya.
4. Musik DJ Paloma aneka genre
IDN Times/Indah Permata Sari Ternyata musik DJ Paloma terdengar sangat asing bagi warga Medan, karena msuik ini beraneka genre yang di raciknya untuk dapat didengar dengan santai. Seperti adanya musik Jawa, Arab, Timur Tengah dan lainnya.
"Kita kira apakah orang suka dengan musik ini, karena tadi kan ada kayak suling-suling, kayak musik di Arab terus tiba-tiba kayak ada musik Jawa, ada musik Timur Tengah dan banyak lagi. Tadi juga aku sempat tanyak ke beberapa mereka bilang oke kok," tutur Yessi
Baca Juga: Hari Ulos Nasional 2019, 3 Makna Ulos dari Millennial di Medan