Kopi Fest Digelar di 4 Kota, Ada Kompetisi AeroPress hingga Barista
Medan jadi kota pembuka
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times- Kopi sudah menjadi tren bagi masyarakat Indonesia. Seiring dengan itu industri kopi terus berkembang. Untuk itu digelar Kopi Fest Indonesia 2023 yang jadi gawean Otten Coffee dan Rasa Group mulai 5-9 Juli 2023. Opening menghadirkan Wali Kota Medan Bobby Nasution.
Festival ini melibatkan pelaku industri hingga penikmat kopi. Berbagai kopi unggulan dari berbagai varietas hingga inovasi rasa.
“Acara ini diadakan untuk merayakan kecintaan masyarakat terhadap kopi melalui sebuah festival. Kami akan menghadirkan deretan jajanan kesukaan masyarakat, aktivitas hiburan, hingga kompetisi kopi bergengsi berskala nasional dan internasional,” terang CO Founder dan CEO Otten Jhoni Kusno pada opening Kopi Fest, Rabu (5/7/2023).
Tahun ini Kopi Fest digelar di empat kota besar. Selain Medan, digelar di Semarang pada The Park Semarang, pada tanggal 23-27 Agustus, Bandung pada 20-24 September 2023, dan ditutup di Jakarta, 4-8 Oktober 2023.
Baca Juga: Perjuangan Circle Concordia Coffee Eksis Melawan Kenaikan Bahan Baku
1. Selain festival, juga digelar AeroPress Championship
Selain menjadi ajang berkumpulnya para pecinta, penikmat, dan pelaku industri kopi, Kopi Fest Indonesia juga akan memboyong dua kompetisi bergengsi di dunia kopi, yakni Indonesia AeroPress Championship 2023 dan Barista Innovation Challenge 2023. Dua kompetisi ini kerap menarik perhatian dan menjadi perbincangan di kalangan para penggiat kopi.
“Indonesia AeroPress Championship sendiri merupakan kompetisi yang telah kami adakan sebelumnya sebagai pemegang lisensi resmi di Indonesia. Tahun ini kami akan menghadirkan lebih banyak peserta dari seluruh Indonesia. Pemenang kompetisi ini akan dikirimkan untuk unjuk gigi di kompetisi tingkat dunia yang diadakan di Melbourne, Australia sebagai perwakilan dari Indonesia,” kata Jhoni.
Baca Juga: Upaya Kopi Tabo Selama 10 Tahun Bangun Ekosistem Petani di Tapsel