TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Aman Membonceng Anak saat Mengendarai Motor, Hati-hati!

Mengendarai motor harus ekstra hati-hati saat bonceng anak

ilustrasi membonceng motor (unsplash.com/Tron Le)

Motor mau menjadi transportasi andalan yang kerap digunakan oleh banyak orang karena dianggap efektif dan cepat. Biasanya orang-orang juga akan menggunakan motor untuk berbagai keperluan sehari-hari, seperti bekerja, mengantar anak sekolah, pergi ke pasar, dan lain sebagainya.

Tidak sedikit dari para pengendara motor yang mungkin ingin mengajak anaknya, namun kurang memperhatikan keamanan selama proses berkendara berlangsung. Kamu bisa menyimak beberapa tips berikut ini agar tetap aman ketika membonceng anak saat mengendarai motor.

1. Pastikan usia anak sudah aman

ilustrasi mengendarai motor (unsplash.com/Callum Hill)

Tips pertama yang perlu diketahui oleh para orang tua adalah dengan melihat terlebih dahulu usia anak apabila ingin mengajaknya mengendarai motor. Tidak semua usia anak diperbolehkan untuk menaiki motor, apalagi jika usianya masih benar-benar kecil dan belum siap untuk berkendara berdua.

Idealnya anak mungkin sudah mulai siap untuk dibonceng berdua sekitar usia 8 sampai dengan 10 tahun ke atas. Pada usia itu anak biasanya sudah mampu memahami instruksi yang diberikan oleh orangtua dan mampu untuk duduk dengan nyaman di atas motor, sehingga aman ketika dibonceng.

2. Mengenakan helm pada anak

ilustrasi helm motor (unsplash.com/Sean Benesh)

Penggunaan helm menjadi bagian penting yang memang harus diperhatikan oleh semua pengguna motor tanpa terkecuali. Hal ini termasuk apabila orang tua tertarik untuk mengajak anaknya mengendarai motor, sehingga harus pula menyertakan penggunaan helm tersebut.

Orangtua bisa mencari helm yang memang sesuai dengan ukuran anak, sehingga jangan sampai justru anak dipakaikan helm dengan ukuran orang dewasa. Jika anak memakai helm yang memiliki ukuran orang dewasa, maka akan membuat fungsinya jadi tidak maksimal dan justru tetap menimbulkan bahaya ketika berkendara.

Baca Juga: Alasan Mobil Diesel Lebih Mahal Dibandingkan Mobil Bensin

3. Posisi duduk anak harus tepat

ilustrasi motor (pexels.com/Guduru Ajay bhargav)

Sebelum membonceng anak tentu akan lebih baik jika orangtua dapat memperhatikan posisi duduk dari anak terlebih dahulu. Posisi duduk yang dilakukan oleh anak memang harus tepat, sehingga jangan sampai justru membonceng anak dengan posisi yang tidak nyaman sama sekali karena bisa menyebabkan bahaya.

Orangtua dapat mengatur posisi duduk anak senyaman mungkin, serta pastikan anak memegang pinggang atau pun pakaian dari orang tua dengan kuat ketika dibonceng, sehingga tidak mudah jatuh. Jangan pernah coba-coba membonceng anak dengan posisi anak berada di depan, sebab hal ini bisa menimbulkan bahaya yang sangat serius.

4. Mengatur kecepatan dengan perlahan

ilustrasi mengendarai motor (pexels.com/Atish Kumar Ravi)

Membonceng anak menggunakan motor sudah pasti harus memperhatikan kecepatan terlebih dahulu. Kecepatan ini penting agar nantinya anak tetap aman ketika dibonceng oleh orangtua, serta tidak sampai menimbulkan bahaya tersendiri apabila sampai terlalu kencang.

Orangtua bisa mengatur kecepatan maksimal 60 km per jam, sehingga jangan sampai lebih dari kecepatan tersebut. Perlu dipahami bahwa anak mungkin belum bisa menjaga keseimbangannya dengan baik, sehingga jika berkendara dengan kecepatan kencang dikhawatirkan akan membuat anak rentan terjatuh.

Verified Writer

Brilian Damani

Sudah membaca hari ini?

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya