TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Istilah Defensive Riding dalam Berkendara Motor

Terkadang perlu mengalah untuk menang

Ilustrasi Safety Riding (Dok. IDN Times)

Medan, IDN Times - Jika para pengendara sudah akrab dengan istilah safety riding, maka untuk #cari_aman di jalan, istilah defensive riding juga tidak kalah penting untuk dkenali lebih dalam. Defensive riding sendiri merupakan teknik berkendara dengan mengendalikan motor, agar terhindar dari risiko kecelakaan.

Teknik berkendara tersebut dilakukan dengan selalu melihat keadaan di sekitar sebelum mengendalikan motor kesayangan, mengingat saat berkendara bisa saja terjadi situasi dan kondisi yang memantik emosi selagi di jalan, seperti halnya berebut lajur, pindah jalur secara ceroboh, melanggar aturan lalu lintas dengan sengaja, dan sebagainya.

1. Mengalah untuk menang

Ilustrasi Safety Riding (Dok. IDN Times)

Eka Yolahati, Instruktur Safety Riding PT Indako Trading Coy selaku main dealer Honda di wilayah Sumatera Utara mengungkapkan, pesan utama dari defensive riding bisa dikatakan mengalah untuk menang agar tetap #cari_aman di jalan.

Karena, salah satu faktor penyebab kecelakaan di jalan raya sebenarnya dipengaruhi oleh perilaku sang pengendara sendiri.

Menurut Eka, setidaknya ada empat poin dasar yang menjadi acuan bagi para pengendara untuk menerapkan defensive riding di perjalanan yaitu kewaspadaan, kesadaran, sikap, dan antisipasi saat berkendara.

2. Selalu mengutamakan tindakan pencegahan dan meminimalisir potensi kecelakaan

Ilustrasi Safety Riding (Dok. IDN Times)

Beberapa keuntungan juga menjadi milik pengendara yang menerapkan defensive riding, salah satunya pengendara akan selalu ingat adanya bahaya di jalan.

“Di tengah kondisi lalu lintas yang semrawut serta disiplin para pengendara di jalan yang masih minim atika, maka pengendara motor yang menerapkan defensive riding akan selalu bersiap untuk mengambil tindakan pencegahan dan meminimalisir setiap potensi yang akan mengakibatkan terjadinya kecelakaan fatal,“ ujar Eka Yolahati.

Berita Terkini Lainnya