TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Agar Tetap Optimal, Begini Cara Merawat CVT pada Sepeda Motor Matik

Baiknya melakukan pemeriksaan rutin di bengkel resmi

Ilustrasi CVT sepeda motor matik (Dok. IDN Times)

Medan, IDN Times - Berbicara tentang perawatan motor pada dasarnya sama saja, baik untuk tipe sport, cub, bebek maupun matik. Dimana setiap masing-masing tipe tersebut pastinya membutuhkan perawatan rutin agar kinerja dan performanya tetap terjaga.

Seperti halnya motor matik, meski diminati banyak kalangan, ternyata masih banyak penggunanya yang masih awam dan sering mengabaikan bagian yang perlu mendapatkan perhatian khusus selain bagian mesin, yaitu Continuously Variable Transmission atau CVT.

Dimana bagian ini adalah sistem transmisi daya dari mesin menuju ban belakang menggunakan sabuk atau belt yang menghubungkan antara pulley primer dengan pulley skunder.

Erwin Chandra, Senior Instructor Technical Service di perusahaan PT Indako Trading Coy selaku main dealer Honda di wilayah Sumut mengungkapkan bahwa penggunaan yang mudah dan desainnya yang ciamik, seperti Honda PCX, Honda ADV150, Honda Vario, Honda Scoopy, Honda BeAT, dan Honda Genio menjadikan motor matik armada yang paling digemari masyarakat saat ini.

Namun penggunaan motor matik juga seharusnya dibarengi dengan pengetahuan tentang perawatan berbagai komponen penting, salah satunya CVT yang menjadikan performa motor tetap optimal.

Mengingat pentingnya untuk tidak mengabaikan peranti ini, maka Honda ingin berbagi informasi apa saja yangperlu diperhatikan agar CVT tetap bekerja secara optimal.

1. V-belt

Dok. IDN Times/IStimewa

V-belt merupakan komponen penting dalam bagian CVT yang menghubungkan puli primer (penggerak) dengan puli sekunder (yang digerakkan). Berdasar buku pedoman pemilik, kondisi V-Belt harus diperiksa secara berkala setiap 8.000 km dan umum nya usia pemakaian V-belt sampai dengan 24.000 km.

Dengan melakukan pemeriksaan rutin, kondisi V-belt dapat terkontrol dengan baik, sehingga tanda-tanda awal kerusakan seperti retak-retak dan aus pun dapat diketahui lebih dini.

2. Roller Weight

instagram.com/ari_fat688

Kondisi komponen ini juga bisa dipengaruhi oleh kondisi v-belt. Jika v-belt bermasalah, bisa memengaruhi ketahanan dan kinerja roller. Kondisi roller yang rusak atau peang bisa diakibatkan dari v-belt yang bermasalah atau akibat usia pakai roller itu sendiri.
Gejala yang bisa terjadi jika roller rusak adalah terdengar bunyi atau suara yang berisik di dalam CVT bagian depan.

Kerusakan satu roller harus diganti dengan satu set roller, namun harus diketahui bahwa ukuran roller tiap sepeda motor berbeda-beda sehingga harus dipastikan set roller pengganti memiliki spesifikasi yang sesuai tipe motor masing-masing.

Baca Juga: Mudik Jalan Darat, Ini Tarif Tol dari Lampung ke Medan

Berita Terkini Lainnya