TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Kebiasaan Buruk Berkendara Motor yang Harus Kamu Hindari

Biar motor kesayanganmu tetap prima

Honda PCX160 (Dok. IDN Times)

Kerap menjadi pilihan terbaik masyarakat untuk menemani aktivitas harian menjadikan motor sebagai armada yang membutuhkan perawatan khusus agar tetap awet dan safety ketika berkendara di jalan raya. Namun ternyata keawetan motor juga dipengaruhi cara penggunaan yang tidak benar yang dilakukan berulang-ulang sehingga dapat berpengaruh pada kualitas kendaraan.

Erwin Chandra, Senior Instructor Technical Service PT Indako Trading Coy selaku main dealer Honda di wilayah Sumatera Utara (Sumut) mengungkapkan, para pemilik kendaraan bermotor tidak hanya memiliki kewajiban untuk merawat kendaraan kesayangannya, namun harus turut membekali diri dengan kehalian cara berkendara dan pengetahuan tentang berbagai kebiasaan yang harus dihindari selama berkendara.

Mengamati banyak pengendara yang memiliki sejumlah kebiasaan buruk saat berkendara yang terkesan sepele sehingga tidak sadar melakukannya, maka Honda berupaya membagikan setidaknya ada 3 kebiasaan buruk pemotor yang bisa membuat kendaraannya cepat rusak. Yuk simak:

Baca Juga: Begini Cara Mencegah Pornografi dan Pelecehan Seksual di Internet

1. Jari tangan stand by di kopling motor

The 1st Asia & Oceania Honda Safety Instructors Competitiondi Honda Safety Riding Park, Phuket, Thailand (Dok. AHM)

Pertama, para pengguna motor sport sering sekali menempatkan jari-jari tangan stand by di tuas terletak di sisi kiri setang kemudi, padahal kebiasaan tersebut dapat mengakibatkan kanvas kopling dan plat kopling akan terus menerus bergesekan dan akan mengakibatkan kanvas kopling hangus / gosong sehingga tenaga mesin akan drop.

Sebaiknya kopling manual hanya digunakan saat ingin mulai berjalan, memindah gigi, saat ingin berhenti, saat berkendara pelan dan memerlukan kontrol kopling dan saat macet. Selain kondisi tadi, tangan jangan stand by di tuas kopling.

2. Memutar grip gas sambil ngerem

Kegiatan Safety Riding kembali digelar PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan PT Jasa Raharja secara offline di Honda Astra Motor Safety Riding Center Yogyakarta (26/03). (Dok. PNM)

Kedua, para pengguna matik memiliki kebiasaan memutar grip gas sambil ngerem saat berkendara, dimana kanvas kopling sentrifugal akan bergesekan terus menerus dengan rumah kopling (outer comp clutch) sehingga mengakibatkan kopling sentrifugal hangus terbakar / meleleh dan sepeda motor tidak bisa berjalan. Kanvas rem juga akan bergesekan terus menerus yg membuat kanvas rem cepat menipis dan lampu rem akan menyala terus mengakibatkan baterai menjadi tekor / drop.

“Sepeda motor matic atau skuter matik saat ini banyak diminati masyarakat karena penggunaannya yang praktis dengan system transmisi otomatis Countinuosly Variable Transmission (CVT) sebagai sistem penggerak motor. Sehingga tidak harus memindah gigi transmisi saat berkendara. Namun, masih banyak pengendara motor matik yang tidak mengendarai motornya dengan cara yang benar, karenanya dibutuhkan kesadaran untuk mulai menghilangkan berbagai kebiasaan buruk yang dapat membuat matik kebanggaan cepat rusak,“ ujar Erwin Chandra

Baca Juga: 5 Cerita Rakyat dari Kepulauan Riau, Ada Putri Pandan Berduri

Berita Terkini Lainnya