Cukup Rp100 Ribu Sudah Bisa Keliling Samosir

Toba Samosir, IDN Times- Siapa yang tak kenal Samosir. Negeri Indah kepingan surga yang ada di Danau Toba.
Samosir memang terkenal dengan pariwisatanya. Memang sektor itu membuat Samosir tetap eksis dan dikunjungi wisatawan domestik atau pun mancanegara.
Samosir meluncurkan dua bus wisata sebagai solusi transportasi masal untuk wisatawan. Bus ini nantinya akan bergerak ke sejumlah titik objek wisata.
1. Ide awal bus wisata karena minim konektifitas ke objek wisata unggulan

Dua bus yang beroperasi akan mengantarkan pengunjung ke beberapa objek wisata. Selama ini konektifitas angkutan umum di sana sangat kurang. Sehingga angka kunjungannya tidak signifikan.
“Jadi wisatawan bisa menikmati keindahan Samosir. Tidak hanya satu objek wisata saja,” ujar Wakil Bupati Samosir Juang Sinaga.
2. Bus wisata dibranding cukup menarik dengan stiker keindahan Samosir

Dua shuttle bus itu langsung diresmikan Menteri Pariwisata Arief Yahya di sela-sela peresmian The Kaldera Toba Nomadic Escape di Sibisa, Kabupaten Toba Samosir. Menteri diminta memberikan tepung tawar.
Dari sisi tampilan bus itu begitu mentereng. Branding pulau Samosir di seluruh badan bus membuatnya begitu keren.
Kadis Pariwisata Samosir Ombang Siboro mengatakan, kedua bus diberikan oleh Kementrian Perhubungan. Sehingga mereka memanfaatkannya menjadi shuttle bus.
“Kita ingin pariwisata kita meningkat. Samosir menyimpan banyak potensi pariwisata yang sangat bagus. Sehingga sangat sayang kalau tidak kita manfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat,”ujarnya.
3. Cukup Rp100 ribu bisa keliling Samosir

Ombang menjelaskan ada sejumlah titik yang akan dilalui. Bus akan mengantar dan menjemput wisatawan per dua jam sekali. Tiketnya Rp100 ribu untuk sehari.
“Itu sudah termasuk retribusi ke objek wisata yang dituju. Jadi dengan satu tiket, kita bisa mengunjungi banyak objek wisata,” ungkapnya.
Objek wisata yang akan dituju diantaranya adalah, Bukit cinta, Menara Pandang Tele, Pantai di Nainggolan, Aek Na Tonang dan masih banyak yang lainnya.
4. Bus wisata bakal dongkrak pendapatan daerah

Ombang mengatakan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ada peningkatan signifikan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Peningkatan mencapai 80 persen.
Dari sisi pariwisata, pendapatan dari sisi retribusi juga begitu signifikan. Tercatat, dari 2014 pendapatan retribusi pariwisata hanya Rp60 juta. Namun pada 2018 pendapatan retribusi terhitung Meningkat menjadi Rp.1,5 miliar per tahun.
“Dengan keberadaan shuttle bus kita berharap peningkatannya lebih lagi. Jadi itu menandakan kesejahteraan masyarakat juga meningkat,” terangnya.
5. Minta tambah armada dari kementerian pariwisata

Saat peluncuran bus, Wakil Bupati Juang Sinaga meminta ada tambahan armada shuttle bus ke Kementerian Pariwisata. Bahkan Juang langsung mengatakan mnya kepada Menpar Arief Yahya saat peluncuran.
"Rencana kita menambah. Kita sudah minta sama Pak menteri untuk bisa menambah lagi. Mudah mudahan bisa ditambah lagi," pungkasnya.