Sail Nias 2019, Dorong Percepatan Pembangunan di Nias Lewat Pariwisata

Desa Bawomataluwo akan didaftarkan ke Unesco

Nias Selatan, IDN Times - Matahari belum benar-benar terbit, Dasar Manau sudah datang ke Pelabuhan Baru Teluk Dalam, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara. Di sana ratusan anak usia SD dan SMP sudah menunggunya untuk didandani.

Manau yang merupakan pelatih sekaligus perias tari tampak penuh semangat pagi itu, Sabtu (14/9). Pasalnya 500 anak yang sudah dilatihnya selama tiga bulan terakhir akan tampil dalam pembukaan Sail Nias 2019.

Ini merupakan acara terbesar yang pernah berlangsung di Pulau Nias. Dihadiri 5.000 undangan, 3.000 wisatawan, 500 penari kolosal, 100 pelompat batu, delapan Duta Besar, 5 menteri kabinet kerja, serta ratusan peselancar dari 15 negara.

Sail Nias 2019, Dorong Percepatan Pembangunan di Nias Lewat PariwisataIDN Times/Arifin Al Alamudi

Acara ini secara seremoni dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan. Ia bercerita Sail Nias 2019 ini adalah pelaksanaan yang ke-11 kalinya dari rangkaian Sail Indonesia. Pada tahun pertama, 2009 berlangsung di Bunaken, Manado.

Sail ini pun rutin dilaksanakan bertujuan untuk mempercepat pembangunan daerah-daerah tertinggal di Indonesia lewat pariwisata.

“Dulunya Sail ini untuk mempercepat pembangunan daerah tertinggal, tapi seiring dengan perkembangan tidak itu lagi, mulai Sail Sabang 2017, penyelenggaraan Sail ini diutamakan untuk mendorong pariwisata di tempat-tempat dilaksanakannya Sail ini. Dengan pariwisata secara otomatis infrastruktur akan terbangun, perekonomian masyarakat juga akan meningkat,” jelasnya pada pembukaan Sail Nias 2019, Sabtu (14/9).

Menurut Luhut saat ini beberapa negara di dunia sedang mengalami goncangan ekonomi. Namun tidak dengan Indonesia.

"Salah satu pilar pertumbuhan kita adalah pariwisata. Ayo sama-sama bangkit mengelola pariwisata sebaik mungkin," tegas pria berdarah Batak Toba ini.

Ia pun menerangkan bahwa Sail Nias 2019 bukan menjadi akhir, namun menjadi proses agar setelah ini Nias terpopularkan. Selain pariwisata potensi besar di Nias adalah perikanan. Untuk itu ia mengajak masyarakat Nias untuk menggalakkan pencarian ikan dengan benar.

"Untuk mendukung pariwisata di Nias, Teluk Dalam akan kita jadikan sebagai kawasan strategis pariwisata Nasional. Lalu kita juga mendukung Bowamataluo menjadi warisan dunia ke Unesco. Jadi mari kita budayakan bersikap ramah,  jaga kebersihan dan jangan buang sampah plastik ke laut," tuturnya.

Untuk itu pemerintah pun bertekad untuk menjadikan kepulauan Nias sebagai gerbang destinasi wisata dunia.

“Sebagai event bahari bertaraf internasonal, kita melihat Nias salah satu daerah yang paling terkenal untuk surfing, kompetisi surfing internasional kita lakukan di sini. Menteri Pariwisata juga hadir, kami mempunyai tekad untuk membuat Nias ini menjadi lebih baik,” ungkap Luhut.

 

"This is A Beautiful Island"

Sail Nias 2019, Dorong Percepatan Pembangunan di Nias Lewat PariwisataAntara Foto/Septianda Perdana

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly selaku Ketua Umum Panitia Pelaksanaan Sail Nias 2019 mengaku mengundang sejumlah Duta Besar untuk datang ke Nias.  Ia berharap kedatangan beberapa  Dubes di Kepulauan Nias melalui program Sail Nias 2019 ini membawa kesan tersendiri terkait panorama dan ekosistem alam serta pelestarian budaya yang memanjakan parawisatawan asing untuk datang ke Nias.

“Saya bertemu dengan para Duta Besar tadi di Gunung Sitoli, mereka mengatakan ‘This is a beautiful island’ sangat artistik, mereka mengunjungi museum, rumah adatnya yang unik. Jadi ini suatu atraksi-atraksi yang menarik buat mereka untuk datang melihat pariwisata di Nias,” kataYasonna.

“Harapan kita wisatawan yang datang ini supaya mereka menikmati event yang ada seperti surfing, cagar budaya dan lompat batu di Desa Bawomataluo dan juga menikmati kuliner ada festival kopi, juga ada seminar internasional tentang pengembangan pariwisata,” jelasnya.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo yakin dengan pengelolaan pariwisata yang baik, maka pembangunan di Nias akan bisa terjadi dengan pesat.

“Bali itu dulunya hanya Kuta, yang dikenal, karena pengelolaannya baik daerah-daerah lain ikut mengembangkan pariwisatanya. Sekarang  wisatawan banyak yang datang dan kini Bali menjadi destinasi Internasional,” terangnya.

Dirinya juga merasa optimistis kehadiran para Duta Besar ke Nias, memberikan dampak positif kepada Kepulauan Nias dan Sumatera Utara pada umumnya dalam peningkatan jumlah wisatawan. Belum lagi, salah satu pusat surfing terbaik di dunia ada di Nias.

“Jadi Nias ini punya daya tarik, saya mohon kepada masyarakat Nias untuk menyambut baik, menunjukkan keramahtamahannya supaya wisatawan asing punya kesan yang baik setelah kembali ke daerahnya dan bisa berkunjung kembali ke Nias,”ungkapnya.

Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Septriana Tangkary mengatakan, program Sail bukan hanya sebatas event tahunan. Selama berlangsungnya Sail Indonesia selama 10 kali, banyak manfaat yang dirasakan, terutama dalam peningkatan jumlah wisatawan dan pertumbuhan ekonomi.

"Yang diharapkan pemerintah pusat untuk program Sail Nias yang ke-11 ini adalah apa yang didapat setelahnya, bagaimana event Sail dapat memberikan dampak ekonomi yang kami harapkan," kata Septriana melalui Konferensi Pers Media Center Kominfo di Pelabuhan Baru Teluk Dalam, Nias Selatan, Kamis,(12/9).

Septriana menambahkan, dengan penyelenggaraan Sail Nias 2019 ini, berbagai infrastruktur pariwisata dan infrastruktur pendukung di Kabupaten Nias dibangun. Pembangunan tersebut berdampak pula pada peningkatan perekonomian serta perkembangan pariwisata dan budaya.

 

Sail Nias 2019, Dorong Percepatan Pembangunan di Nias Lewat PariwisataIDN Times/Arifin Al Alamudi

Bupati Nias Selatan Hilarius Duha mengatakan, pihaknya merasa terhormat karena dipilihnya Nias Selatan sebagai tuan rumah acara puncak Sail Nias 2019.

Ia mengaku sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada penyelenggara dan pemerintah pusat yang ikut menggerakkan ekonomi masyarakat melalui penyelenggaraan Sail Nias 2019.

“Saya mengharapkan kegiatan Sail Nias dapat dimanfaatkan oleh pemerintah dan masyarakat Kabupaten Nias Selatan untuk mengembangkan sektor pariwisata sehingga dapat terus berkembang menjadi salah satu destinasi wisata turis mancanegara,” katanya.

Tidak hanya sektor pariwisata, Hilarius juga berharap Sail Nias berdampak baik pada perkembangan daerah yang memberikan daya tarik bagi para investor agar Kepulauan Nias dan Nias Selatan bisa bergerak maju ke depannya.

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Kepemudaan Olahraga Kabupaten Nias Selatan, Anggraeni Dachi, bahwa Sail Nias merupakan event yang sangat stategis bagi Kepulauan Nias.

“Dengan adanya Sail Nias ini, tingkat kunjungan wisatawan asing mulai meningkat seiring dengan mulai merapatnya kapal-kapal layar ke Nias Selatan. Selain itu, pelaksanaan event surfing internasional di pantai Sorake, Nias Selatan, juga menjadi atraksi menarik tersendiri yang mendatangkan wisatawan asing.(*)

Baca Juga: Pembukaan Sail Nias 2019, Menko Luhut: Ombak Nias Nomor 1 di Dunia

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya