5 Calon Pengganti Ratu Tisha sebagai Sekjen PSSI, Siapa Pilihanmu?

Adik Ipar Iwan Bule punya peluang jadi Sekjen PSSI

Jakarta, IDN Times - Kursi Sekretaris Jenderal PSSI dipastikan kosong usai Ratu Tisha Destria memilih untuk mundur pada Senin (13/4). Walhasil, PSSI harus kembali memilih siapa yang akan mengemban tugas berat menggantikan perempuan lulusan ITB tersebut.

Sebagaimana diketahui, Ratu Tisha memilih mundur setelah beberapa hari berselang mendapat kritikan dari Anggota DPR RI Komisi X , Djohar Arifin. Menurutnya, banyak tanggung jawab yang dianggap overlaping dalam pekerjaan yang dilakukan Ratu Tisha sebagai Sekjen PSSI.

Contohnya seperti keputusan Ratu Tisha untuk menunda laga leg kedua final Piala Indonesia 2018 yang patut dipertanyakan. Sebab, Mantan Ketum PSSI itu menganggap hal itu bukan sepenuhnya wewenang Sekjen, terlebih pihak keamanan setempat kala itu memberikan jaminan laga bisa dijalankan.

Selain itu, Johar juga mempermasalahkan dirinya yang merasa tidak dilayani ketika SEA Games 2019 di Manila.

Terlepas dari itu semua, tentu PSSI harus memilih Sekjen yang tepat mengurus urusan administrasi PSSI untuk jadi koresponden bagi badan-badan sepak bola yang bersifat horizontal, yaitu asosiasi negara lain atau badan sepak bola yang lain, juga yang bersifat vertikal seperti kepada federasi di mana PSSI bernaung yaitu AFF, AFC, dan FIFA.

Selepas kosongnya kursi Sekjen PSSI, beberapa nama dikabarkan pantas menjadi suksesor Ratu Tisha. Berikut adalah beberapa nama yang ramai dianggap bisa mengisi posisi tersebut.

1. Viola Kurniawati

5 Calon Pengganti Ratu Tisha sebagai Sekjen PSSI, Siapa Pilihanmu?Mantan CEO PSS, Viola (23/10). IDN Times/Ardiansyah Fajar

Dapat dihitung jari jumlah perempuan yang aktif berkecimpung di dunia sepak bola Tanah Air, salah satunya Viola Kurniawati. Dia adalah mantan Chief Executive Officer (CEO) PSS Sleman pada Liga 1 2019 lalu dan kini mulai digadang-gandang sebagai sosok yang bisa menjadi pengganti Ratu Tisha.

Kiprahnya di sepak bola Indonesia memang cukup lama. Tercatat, sejak 2008 dirinya mulai merintis karier di dunia bal-balan ini. Namanya mulai dikenal setelah sempat menjadi Media Officer Persija dalam mengarungi kompetisi.

Setelah itu, Viola mulai tak asing sampai akhirnya bekerja menjadi salah satu staf operator kompetisi Liga 1, yakni PT Liga Indonesia Baru. Hal itu membuat pengalamannya semakin komplet dalam mengurus organisasi di sepak bola

Hal itu yang membuatnya dianggap mumpuni untuk menggantikan posisi Ratu Tisha di kursi Sekjen PSSI.

2. Ahmad Syauqi Soeratno

5 Calon Pengganti Ratu Tisha sebagai Sekjen PSSI, Siapa Pilihanmu?Ketua Asprov Jogja, Syauqi Soeratno. Dok. Istimewa

Syauqi juga bukan anak kemarin sore di sepak bola Indonesia. Ia sangat paham seluk beluk sepak bola amatir lantaran cukup lama mengurus Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI), yang notabene adalah operator kompetisi divisi satu, dua, sampai Piala Soeratin.

Pada 2014, BLAI akhirnya dibubarkan oleh PSSI bersamaan dengan Badan Futsal Nasional (BFN). Kala itu, Djohar Arifin yang menjadi pucuk pimpinan tertinggi membuat kebijakan jika tugas keduanya diambil alih oleh Departemen Khusus Kompetisi yang mengelola kompetisi Amatir dan Kelompok Umur.

Namun demikian, hal itu tak membuat Syauqi menghilang di dunia sepak bola. Kini, dirinya didapuk jadi Ketua Umum Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI DIY Yogyakarta periode 2019-2023.

Sebetulnya, Syauqi juga sempat mendaftarkan diri sebagai anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI pada Kongres Luar Biasa PSSI pada 2019. Hanya saja, dirinya gagal mendapatkannya karena tak banyak voters yang memberikan suara untuknya.

Baca Juga: Terima Pengunduran Diri Ratu Tisha, PSSI Siap Rapat Cari Penggantinya

3. Maaike Ira Puspita

5 Calon Pengganti Ratu Tisha sebagai Sekjen PSSI, Siapa Pilihanmu?Wasekjen PSSI, Maaike Ira Puspita. (thevocket.com).

Usai Ratu Tisha mundur dari kursi Sekjen PSSI pada Senin (13/4), nama Maaike Ira Puspita, yang saat ini menjabat sebagai Wasekjen PSSI dikabarkan langsung naik ke posisi sekjen. Hal itu diperkuat pernyataan Wakil Ketua Umum PSSI, Cucu Somantri yang mengungkapkan hal serupa.

Hanya saja, Exco PSSI masih membantah kabar Ira yang bakal menjadi suksesor Ratu Tisha. Maklum, mereka belum menggelar rapat untuk membahas mengenai itu, karena mekanismenya pemilihan Sekjen PSSI harus diketahui dan disetujui oleh seluruh Exco.

Hanya saja, hal itu tak membuat kans Ira mengecil. Peluangnya untuk jadi Sekjen PSSI tetap besar. Hal itu tergantung dari keputusan Exco PSSI yang menggelar rapat.

Maaike Ira Puspita memang anak baru di federasi sepak bola tertinggi Indonesia. Dia mulai menduduki jabat Wasekjen PSSI pada 16 Januari 2020 lalu. Dirinya juga disebut sebagai bagian dari keluarga Iwan Bule, karena berstatus sebagai istri dari adiknya bernama AKBP Mochamad Sandy Hermawan, yang notabene sedang menjabat sebagai Kapolres Kepulauan Seribu.

4. Tommy Welly

5 Calon Pengganti Ratu Tisha sebagai Sekjen PSSI, Siapa Pilihanmu?Praktisi sepak bola yang sempat aktif di PSSI, Tommy Welly alias Bung Towel. (Instagram/@bungtowel8).

Tak ada yang meragukan kemampuan Tommy Welly sebagai praktisi sepak bola di Indonesia. Bahkan, kemampuannya juga diakui oleh PSSI dan sempat digunakan keahliannya untuk bisa mengembangkan sepak bola Tanah Air.

Pria yang kerap disapa Bung Towel ini sempat mengisi beberapa posisi di PSSI pada medio 2012-2016, di antaranya adalah sebagai juru bicara PSSI, Direktur Pengembangan Sepak Bola dan Direktur Kompetisi PSSI, sampai AFC Coach Education Course (Technical Director/Instructor).

Jika melihat pengetahuan Towel dan segudang pengalamannya, bukan tak mungkin mantan jurnalis olahraga ini bisa jadi pengganti Ratu Tisha sebagai Sekjen PSSI yang cukup ideal.

5. Marco Paulo Garcia

5 Calon Pengganti Ratu Tisha sebagai Sekjen PSSI, Siapa Pilihanmu?CEO PSS Sleman, Marco Paulo Garcia. (Instagram/@badaklapmpungfc).

Nama terakhir yang cukup potensial jadi Sekjen anyar PSSI adalah Marco Paulo Garcia. Dia adalah orang lama di PSSI yang sudah malang melintang di sepak bola nasional. Tercatat, dirinya merupakan Deputi Sekjen PSSI.

Nama Marco sempat mencuat kala masih menjadi CEO Pelita Bandung Raya. Bagaimana tidak, di tangannya PBR bisa menjadi tim yang cukup berbahaya dan sempat lolos ke babak delapan besar Liga Super Indonesia pada 2014 lalu.

Namun, dirinya mundur dari kursi CEO pada 2015 lantaran masalah finansial klub yang tak sehat. Bahkan, setelahnya klub tersebut harus berpindah-pindah lantaran sempat dibeli investor, mulai dari Bekasi, sampai kini ke Madura.

Setelah itu, namanya memang tak begitu terdengar walau masih aktif di PSSI. Tapi, Marco kembali muncul ke permukaan usai disebut sebagai sosok di balik tukar guling lisensi Perseru yang kini jadi Badak Lampung. Setahun bertahan, dirinya kini dipercaya jadi CEO PSS.

Baca Juga: Exco PSSI Bantah Adik Ipar Iwan Bule Gantikan Posisi Ratu Tisha

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya