Liverpool mencatat epic comeback atas Barcelona yang mengantarkan mereka ke final Liga Champions dua tahun beruntun. Kemenangan 4-0 atas Barcelona di Anfield, Selasa (7/5) mengantarkan pasukan Jurgen Klopp ke Madrid, venue final Liga Champions.

The Reds lolos dengan agregat 4-3. Sebelumnya Barcelona menang 3-0 di Camp Nou dan hal itu membuat misi Liverpool dianggap mustahil.

Apalagi Liverpool bermain tanpa dua bintangnya Mohamed Salah dan Roberto Firmino karena cedera. Alhasil Klopp mengandalkan Divock Origi dan Xherdan Shaqiri sebagai starter.

Hasilnya Liverpool menekan sejak awal. Menit ke-7 mereka sudah unggul lewat Divock Origi memanfaatkan bola muntah dari tendangan Jordan Henderson.

Barcelona bukannya tanpa kans. Beberapa kali aksi Lionel Messi, Philippe Coutinho, dan Jordi Alba mengancam. Tapi Alisson Becker, tampil gemilang di babak final.

Tak lama berselang Barcelona mendapat peluang emas dari Luis Suarez. Tapi, tembakan pemain Uruguay itu masih bisa dimentahkan Alisson yang tampil brilian.

Masuknya Georgino Wijnaldum mengubah keadaan. Wijnaldum mencetak dua gol dalam kurun waktu dua menit di menit ke-54 dan 56. Setelah agregat imbang 3-0, Liverpool main lebih tenang.

Namun Barcelona kembali kebobolan. Corner kick cerdik Alexander Arnold disambar Origi. Di sisa waktu, tak ada gol lagi yang tercipta dan Liverpool melaju.

Baca Juga: Liverpool vs Barcelona: Ini Strategi Klopp untuk Membalikkan Keadaan