5 Hal Miris tentang PSSI di Ulang Tahunnya ke-89

Mulai dari tak punya ketum, mafia sampai utang

Medan, IDN Times - Perhatian masyarakat Indonesia disibukkan dengan pesta demokrasi Pemilu 2019. Namun jangan sampai lupa, Jumat (19/4) ini adalah hari bersejarah bagi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Ya, PSSI sudah semakin menua. Usianya 89 tahun. Di usia yang semakin gaek ini, otoritas tertinggi sepak bola Indonesia justru sedang dalam periode sulit. Terbongkarnya kasus mafia dan ditangkapnya sejumlah petinggi mengiringi ulang tahun PSSI tahun ini.

Tak ada perayaan meriah untuk ultah tahun ini. Hanya potong tumpeng yang dilanjutkan dengan pembukaan kompetisi Pro Elite Academy U-16 di Bandung, Jumat (19/4). PSSI diwakili Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria, ditemani Direktur Sepakbola PSSI Danurwindo dan Pelatih Kepala Timnas U-16 Bima Sakti.

"Selamat ulang tahun PSSI. Dalam kesempatan kali ini, saya ucapkan terima kasih sebesar besarnya pada tiga elemen utama dan penting, pemain, pelatih, wasit," kata Ratu Tisha. 

"Kami yang mengurusi PSSI, manajemen klub, Asprov, afiliasi, dan manajemen pertandingan yang membantu jalannya pertandingan di Indonesia beserta dukungan luar biasa dari suporter," tambahnya.

Ini beberapa hal miris tentang PSSI di usianya ke-89 tahun. Semoga cepat berbenah PSSI.

1. Tak Punya Ketua Umum defenitif

5 Hal Miris tentang PSSI di Ulang Tahunnya ke-89IDN Times/Hendra Simanjuntak

Di usianya ke-89, PSSI malah tak punya ketua umum resmi. Mundurnya Edy Rahmayadi dari kursi ketua umum pada Kongres Tahunan Januari lalu membuat kursi ketua umum saat ini kosong.

Mundurnya Edy membuat posisi Pelaksana Tugas jatuh ke Joko Driyono yang sebelumnya menjabat Wakil Ketua. Namun Joko malah diciduk Satgas Mafia Bola karena kasus pengrusakan barang bukti dan dugaan pengaturan skor. Plt jatuh ke Iwan Budianto lalu berganti ke Gusti Randa. Namun kembali lagi ke Iwan. Hingga sekarang tidak jelas siapa Plt Ketua PSSI yang benar.

Baca Juga: Tak Mau Ketinggalan, Pelatih dan Pemain PSMS Ikut Mencoblos

2. Banyak petinggi PSSI yang ditahan

5 Hal Miris tentang PSSI di Ulang Tahunnya ke-89IDN Times/Axel Jo Harianja

Terbongkarnya kasus mafia bola pengaturan skor tahun ini menjadi kejutan yang terjadi. Beberapa petinggi PSSI pun harus ditahan karena tersangkut kasus. Mulai dari anggota Exco, Johar Lin Eng, Hidayat, Anggota Komdis Dwi Irianto, sampai personel di perwasitan ditangkap tim Satgas Anti Mafia Bola hingga Joko Driyono, orang yang bertahun-tahun mengendalikan kompetisi.

3. Belum berhasil juara AFF dan gagal lolos Piala Asia

5 Hal Miris tentang PSSI di Ulang Tahunnya ke-89Dok. PSSI

Satu hal yang masih membuat penasaran PSSI adalah timnas senior Indonesia belum pernah menjadi juara Piala AFF. Gelar juara AFF sebelumnya pernah dirasakan timnas U-16, U-19 dan U-22.

Tak lagi dipakainya jasa pelatih asal Spanyol, Luis Milla sempat membuat publik kembali pesimis. Posisinya akhirnya digantikan dengan Simon Mc Menemy dan diharapkan gelar itu datang tahun ini.

Selain itu suka dan duka datang sekaligus dari timnas U-23. Sukanya mereka berhasil menjuarai Piala AFF U-22. Namun dukanya, dua bulan berikutnya, mereka terhempas dari kualifikasi Piala Asia U-23 2020 yang digelar di Thailand.

 

4. Masih banyak klub yang tunggak utang

5 Hal Miris tentang PSSI di Ulang Tahunnya ke-89Dok/kitosriwijaya.com

Satu masalah klasik yang belum terpecahkan adalah profesionalisme kompetisi dan para kontestannya. Hingga saat ini masih ada saja catatan klub yang menunggak utang. Catatan utang itu terus ditumpuk dari masa lalu. PSMS buktinya, baru saja menerima sanksi pengurangan poin dari FIFA untuk Liga 1 2018 karena tunggakan utang pada kompetisi 2013.

Sriwijaya tahun lalu berkutat dengan masalah yang sama sehingga berpengaruh besar terhadap degradasinya klub berjuluk Laskar Wong Kito itu.

 

5. Sponsor resmi kompetisi Liga 1 belum diketahui dan utang subsidi ke klub belum tuntas

5 Hal Miris tentang PSSI di Ulang Tahunnya ke-89gojek liga 1

Tidak berlanjutnya kerjasama antara Gojek dengan Liga 1 membuat kompetisi kasta teratas itu saat ini belum jelas siapa sponsor utamanya. Padahal kompetisi rencananya akan digelar Mei mendatang pasca Pemilu.

Selain itu klub-klub masih menuntut utang subsidi kepada operator. PSMS sebelumnya mengungkap, masih ada utang subsidi untuk Pro Elite Academy U-16 sebesar Rp2,5 miliar yang belum tuntas hingga saat ini. Namun kompetisi itu malah sudah kick off lagi, Jumat (19/4).

Baca Juga: PSMS Menanti Pembayaran Utang Subsidi Kompetisi dari PSSI 

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya